Penting, Kepemimpinan bagi Keberhasilan Suatu Bangsa

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Anggota DPR, Aziz Syamsuddin

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Keberhasilan suatu bangsa atau negara tidak lepas dari kepemimpinan. Kalau pemimpinnya mempunyai niat yang baik untuk membangun negara tidak mustahil negara akan menjadi maju. Itulah yang terungkap dalam diskusi dan buka puasa bersama yang digelar Karya Tunas Bangsa, baru-baru ini.

Pembicara Ketua Ikatan Insinyiur Indonesia didampingi Anggota DPR, Aziz Syamsuddin dan Ketua DPP AMPI, Lamhot Sinaga sepakat mengatakan membangun Indonesia, pemimpinnya harus betul-betul mempunyai komitmen untuk kepentingan rakyat dan bukan untuk dirinya atau kelompoknya.

Menurut Said Didu, masalah perekonomian di Indonesia yang terus terpuruk tidak lepas dari ketidakmapuan pemimpinnya. Pada hal masalah ini tidak sulit apabila fokus pada peningkatan produktivitas. “Sampai saat ini belum ada upaya dari pemerintah untuk meningkatkan produksi sesuai dengan potensi yang ada,” katanya

Masalah kedelai yang mengundang masalah sekarang ini menurut Said hal itu bisa diselesaikan pada tahun 2013 dengan hanya modal Rp 2 triliun. “Ini saya pastikan kalau memang pemerintah punya niat untuk memperbaiki sektor perekonomian terutama masalah kedelai,” jelasnya.

Sesuai dengan musimnya, kedelai bisa ditanam pada saat mau musim hujan atau sebelum musim kemarau. Dengan melihat kondisi tersebut, seharusnya tidak terjadi pelonjakan harga kedelai yang membuat para pengrajin tempe dan tahu frustasi. “Kalau pemerintah serius dan fokus pada persoalan yang kita hadapi, tidak mungkin masalah ini terjadi, dan mereka juga tidak memberikan contoh yang baik” katanya.

Tahun 2010 Indonesia mengalami surplus beras tidak lepas dari adanya pemberian bibit secara gratis kepada petani dan selanjutnya masalah pupuk juga tersedia dengan baik. “Kenapa hal semacam ini tidak ditindak lanjuti,” sesalnya.

Aziz Syamsuddin mengatakan, ada atau tidak ada pemimpin di Indonesia, kemungkinan tidak ada pengaruhnya terhadap perekonomian atau yang lainnya.“Buktinya, sampai sekarang Indonesia tetap begitu-begitu saja, tidak ada perubahan, malah seperti kolaps,” katanya. Sebaiknya, tambah Aziz pemerintah betul-betul menyadari apa yang harus dilakukan dan membuat target untuk melakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat agar tercapai cita-cita yang adil dan makmur.

Lamhot Sinaga menambahkan kepemimpinan di Indonesia termasuk di daerah harus betul-betul empunyai intregritas dan bukan untuk sebagai penguasa tetapi adalah sebagai pelayan masyarakat. “Mereka harus mampu memberikan contoh yang baik kepada masyarakat sehingga mereka betul-betul menjadi anutan.” katanya kepada Tubas.

Sama halnya dengan diberbagai daerah di Indonesia termasuk di Sumatera Utara (Sumut). Pemerintahannya bisa dikatakan gagal karena tidak ada satupun terobosan yang dilakukan untuk melakukan perubahan demi kesejahteraan masyarakat. Pada hal memurut dia dengan melihat potensi di Sumut yang mempunyai perkebunan, pertanian, parawisata, hasil tambang dan lain-lain apalagi sebagai pelopor perkebunan di Indonesia, seharusnya sudah menjadi provinsi terkaya dan termaju di negara ini.

Namun, tambahnya karena tidak ada konsep secara terfokus untuk melakukan perubahan, akhirnya Sumut terus tertinggal bila dibandingkan dengan daerah lain. Untuk itu demi membangun Sumut, dia siap maju sebagai pemimpin untuk melakukan perubahan dan demi mensejahterakan masyarakat. “Saya yakin, bila masyarakat Sumut mau memilih pemimpinnya yang benar dan jangan karena uang atau yang lainnya, tidak akan sulit membangun Sumut,” katanya

Pemimpinnya harus yang bersih dan bukan untuk mengeruk kekayan ketika sudah terpilih. Selain itu sesuai dengan alam demokrasi di Indonesia, pemimpin harus mengerti dinamika politik tetapi bukan jadi pejabat politik. “Dengan melihat kondisi dan kebutuhan pemimpin yang sesuai di Sumut, saya akan siap bersaing dan jadi pemimpin,” katanya. (aru)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS