Pelabuhan Tanjung Tembaga Berpotensi Jalur Imigran Gelap

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

PROBOLINGGO, (TubasMedia.Com) – Pergolakan politik dan ekonomi global, banyak mempengaruhi negara-negara di dunia, termasuk negara-negara di kawasan Timur Tengah. Akibat, rakyat di Timur Tengah mengalami kesulitan ekonomi dan terjadilah krisis multidimensi yang tak kunjung berhenti, yang menyebabkan sebagian penduduk di Timur Tengah mengadakan migrasi ke negara lain untuk mencari penghidupan yang dianggap lebih layak dan mencari suaka politik.

Negara yang menjadi tujuan mereka adalah Australia. Perjalanan migrasi menuju Australia biasanya transit di negara-nagara tertentu yang dianggap aman untuk sampai ke tujuan. Indonesia merupakan salah satu negara yang dipilih menjadi tempat transit. Imigran yang masuk di Indonesia, biasanya melalui pintu masuk udara ataupun melalui laut.

Kondisi perairan selatan Pulau Jawa yang merupakan daerah hukum Lantamal V Surabaya. Perairan tersebut merupakan jalur lintasan bagi kapal-kapal asing yang menuju Australia atau sebaliknya, melalui perairan barat Sumatera. Dalam konsep tata ruang kawasan pertahanan laut TNI AL, perairan tersebut merupakan wilayah Daerah Operasi IV yang meliputi Samudera Hindia, perairan bagian utara Sumatera, perairan pantai barat Sumatera, dan perairan Selatan Jawa dengan ciri khas adanya kecenderungan peningkatan pelanggaran di laut.

Sedangkan beberapa kejadian yang ada di wilayah perairan daerah Tanjung Tembaga Probolinggo adalah masuknya imigran asal Timur Tengah hingga ke daratan. Dengan demikian sudah menjadi tugas dan kewajiban Kabandot Probolinggo sebagai penegak hukum di laut wilayah perairan Tanjung Tembaga khususnya, untuk melakukan pencegahan dan tindakan terhadap perbuatan yang melanggar hukum bagi kapal yang mengangkut imigran dan melakukan pelayaran di sepanjang perairan tersebut guna menjamin keamanan dan ketertiban hukum di laut.

Namun demikian, ketika diwilayah hukum tersebut tidak ada sarana dan prasarana pendukung operasi keamanan laut dan kondisi alam yang spesifik dengan keterbatasan alat patroli yang dimiliki oleh penegak hokum, maka akan menimbulkan dampak tidak efektifnya penegakan hukum di wilayah tersebut. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki,Kabandot Probolinggo mengambil langkah strategis dalam menangani permasalahan ini.

Sebagai penanggung jawab keamanan wilayah laut tersebut, diharapkan dengan berbagai upaya yang telah, sedang dan akan dilaksanakan secara terus menerus, dapat menanggulangi masalah imigran gelap di perairan Tanjung Tembaga Probolinggo.

Beberapa waktu lalu, Robert Byrne yang merupakan Australian Customer Protektion dari Kedubes Autralia mengunjungi Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo. Kedatangan mereka langsung ditemui Kabandot Probolinggo, Wiliyanto untuk mengadakan kerja sama dalam hal pencegahan serta membahas tentang kapal-kapal asing yang memasuki perairan Tanjung Tembaga guna pengamanan tentang imigran gelap. (haroem)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS