Paranginan Berduka, Mester Talas Sianturi Sudah Tiada

Loading

DOLOKSANGGUL, (tubasmedia.com)  – Ev MR DR Talas Sianturi (Op.Naomi Doli), sosok panutan dan tokoh gereja yang murah hati itu kini telah pergi menghadap Bapa di Surga. Tentu atas kepergian DR Talas Sianturi membuat masyarakat Kecamatan Paranginan merasa kehilangan. Pasalnya tokoh dan panutan membangun Iman tersebut merupakan salah seorang Putra terbaik Paranginan.

“Masyarakat Paranginan merasa berduka karena kehilangan salah seorang Putra terbaik  dan yang sangat peduli dengan gereja -gereja di Paranginan,” demikian Parlin Siahaan ST Camat Paranginan mengatakan kepada tubasmedia.com Selasa 19/1.

“Selamat jalan ke rumah Bapak di sorga, tulang naburju. Kasihmu dan perbuatanmu ke masyarakat Paranginan, membangun gereja-gereja di Paranginan, juga bantuanmu secara langsung kepada kami, akan kami kenang selama-lamanya. Semoga MrTalas – MrTalas yang baru, akan lahir dari masyarakat Paranginan,” tambahParlin mengenang kebaikan  Oppung Naomi Doli ini.

Dia menambahkan bahwa banyak mendapat petuah dan nasihat yang sangat berguna dari Mester satu ini. “Apalagi saat saya dipercayakan Ketua Pembangunan  Gereja HKBP Paranginan, sangat banyak membantu secara finansial hingga  menyumbangkan Rp 900.000.000 untuk pembangunan Gedung Sekolah Minggu,” kenang Parlin.

Selain itu kata dia, sudah miliaran rupiah yang disumbangkan Mr Talas untuk gereja-gereja di Kecamatan Paranginan. Sementara itu Hasoloan Sianturi SH.MH.Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi Jambi melalui pesan WA-nya kepada tubasmedia.com mengatakan merasa kehilangan atas kepergian Talas Sianturi.

“Beliau adalah tokoh gereja yang selalu memberikan perhatian melalui doa dan bantuan materi bagi gereja-gerja yang membutuhkan,” terang Hasoloan. Mr Talas menurutnya selalu aktif dalam kegiatan penginjilan di banyak daerah Indonesia bahkan sampai manca negara . Juga aktif membina masyakarat untuk menjaga kesehatan, beliau tidak lagi makan karbohidrat, hanya sayur  buah buahan (vegetarian) dan ikan laut.

Kesan yang tidak terlupakan kata Hasoloan Sianturi, adalah pada pertemuan pertama DR Talas dengan dia. Mengingat cerita kesuksesan Mr Talas dan kemudian aktif di penginjilan, Hasiholan meminta agar Mr Talas mau menumpangkan tangan di atas kepalanya.

‘’Harapan saya supaya berkat kesuksesannya dan pelayanan kepada Tuhan, bisa turun ke saya dan kepada keturunan saya. Semoga Doanya dikabulkan Tuhan  untuk  kita ,untuk masyarakat Paranginan,” terang mantan HakimBali Nine ini.

Menurut Hasoloan, Talas Sianturi, setelah pensiun dari Jaksa, berobah professi menjadi pengacara  yang lebih fokus ke perdata perjanjian dan perdata bisnis. Sebutan Mester telah sangat melekat pada Talas Sianturi yang berawal dariMeester inde Rechten, gelar setelah menyelesaikan  studinya dalam ilmu hukum dari universitas dengab mengikuti sistem  Belanda kala itu.

Gelar Mester inderechten dirobah menjadi Sarjana Hukum (SH) setelah Keputusan Presiden RI No 265 Thn 1962. Mr Talas Sianturi lulus Fakultas Hukum sebelum tahun 1962. Semua lulusan Ilmu hukum sebelum 1962 memakai  masihmemakai gelar Mesterinderechten dari UI.

Bupati dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor-Saut Parlindungan Simamora turut memberi ucapan belasungkawa atas kepergian Mester Talas Sianturi melalui karangan bunga yang diantar ke pemakaman keluarga Talas Sianturi di Sijahorja Desa Paranginan Utara Kecamatan Paranginan. (edison ompusunggu)

CATEGORIES
TAGS