Papan Jalur Evakuasi Tsunami Dicabut

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

CILACAP, (Tubas) – Karena dinilai sudah tak sesuai lagi, papan petunjuk jalur evakuasi tsunami di Cilacap dicabut. Pasalnya, pemasangan papan tersebut lokasinya tidak tepat. Sejumlah papan yang sudah dipasang terpaksa dicabuti. Di antaranya papan yang ada di alun-alun Cilacap dan di lapangan Cilacap Tengah.

“Kita sedang menggantinya ke lokasi yang lebih tepat untuk penampungan evakuasi,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Wasi Aryadi, Selasa (7/6) di ruang kerjanya.

Menurut dia, papan yang dicabut di sejumlah tempat ini tidak sesuai karena memang berada terlalu dekat dengan pantai. Ada juga yang agak jauh dengan pantai namun tidak memiliki penghalang apa-apa karena merupakan jalan raya. Sebagai gantinya, BPBD kini memilih membuat tempat evakuasi pengungsian tsunami dengan menggunakan sejumlah gedung bertingkat yang ada di Cilacap.

Penghitungan lokasi tempat evakuasi tersebut ternyata cukup rumit. Meski gedung bertingkat yang saat ini ada, seperti Rusunawa yang bisa digunakan untuk situasi emergency pengungsian tsunami hanyalah lantai tiga karena berada dekat dengan pantai.

Sementara untuk lokasi yang jauh dari pantai bisa menggunakan lantai dua sebuah sekolah atau gedung bertingkat. Saat ini, imbuh dia, pihak BPBD sudah menginventarisasi sebanyak 38 gedung bertingkat di kota Cilacap yang bisa digunakan untuk evakuasi.

Dibeberkan, setelah dilakukan inventarisasi terhadap gedung bertingkat yang bisa digunakan untuk evakuasi tsunami, Pemkab Cilacap nantinya akan melakukan MoU dengan pemilik gedung tersebut. Sebab, banyak gedung di antaranya yang bukan milik Pemkab Cilacap.

Ada juga sejumlah gedung merupakan milik swasta. MoU itu sangat penting agar saat dibutuhkan gedung bisa dimanfaatkan. Wasi beralasan, jangan sampai saat dibutuhkan gedung tersebut terkunci sehingga tidak ada akses untuk masuk. Akibatnya, penentuan tempat evakuasi tsunami tidak berjalan sesuai dengan rencana.

Selain itu, BPBD juga sudah menginventarisasi lokasi untuk evakuasi, yakni 2 di Jeruklegi dan 4 lokasi di Binangun. Nantinya, tempat tersebut akan mampu menampung sekitar 36 ribu orang. Ditambahkan, lokasi-lokasi yang ada nantinya akan dipetakan lagi menggunakan GPS (global positioning system) untuk menentukan ketinggian dari permukaan laut. (estanto/jhon h)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS