Nira Banjar Bisa Dijadikan Peluang Usaha

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

BANJAR, (Tubas) – Menyikapi terjaringnya tuak yang diduga asal Kota Banjar oleh Satpol PP Kota Tasikmalaya, Kasi Perencanaan dan Pengendalian Operasi (P2O) Kantor Satpol PP Kota Banjar, E. Kusnadi mengatakan, dia sangat mendukung proses penyitaan tersebut. Pihaknya sendiri sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menutup ruang gerak penjualan dan produksi tuak secara ilegal di wilayah Banjar.

Yang mengagetkan, berdasarkan laporan pengujian Obat dan Makanan yang dilakukan UPTD Laboratorium Kesehatan Kabupaten Kuningan No. PM. 04.06.71.0309.10.099, pasca tertangkapnya pengiriman tuak Banjar ke wilayah Kuningan, diketahui minuman tersebut mengandung etanol 6,03 persen.

Tuak Banjar kian terkenal. Bahkan, saat ini pemasarannya diduga sudah menembus pasar wilayah Priangan Timur, termasuk Kabupaten Kuningan. Padahal, Kota Banjar adalah Kota yang berlandaskan Iman dan Takwa. Tapi ternyata, Banjar dikenal sebagai pemasok tuak ke berbagai daerah.

Kusnadi menambahkan, untuk penindakan perajin tuak, saat ini masih terkendala aturan. Pasal-nya, dalam Perda No 4 tahun 2009 itu tidak diatur secara tegas terkait perajin tuak bisa diberi sanksi. Karena mereka semua, selama di Banjar hanya sekedar petani yang biasa mengambil nira saja,” katanya.

Ada dugaan, bahan baku nira asal Banjar itu diracik menjadi tuak di luar Kota Banjar. Kendati demikian, pihaknya sudah mendeteksi 4 titik perajin nira di Kecamatan Langensari. Di antaranya, sekitar Desa Waringinsari dan Desa Kujangsari. Selanjutnya, sekitar wilayah Kelurahan Bojongkantong dan Kelurahan Muktisari.

Peluang Usaha

Terlepas dari permasalahan tuak yang menjadi pembicaraan hangat berbagai kalangan, tuak yang dasarnya dari pohon kelapa, Wakil Ketua Kadin Banjar Bidang Usaha kecil dan menengah, Joni Eka mengatakan, di era ekonomi citra sekarang, brand menjadi aset terpenting untuk menarik konsumen dan menentukan sukses atau gagalnya suatu produk industri kerajinan. Seiring keterke-nalan bahan baku tuak atau nira asal Banjar belakangan ini, itu merupakan salah satu peluang usaha yang positif.

“Brand nira Banjar seka¬rang dinilai pas untuk menarik investor, agar nira dimanfaatkan bukan hanya dijadikan tuak atau gula saja, tapi bisa juga disulap menjadi aneka minuman yang bernilai jual mahal dan halal. Seperti, melalui inovasi nira dijadikan minuman ringan mirip nata de coco,” kata Joni. (mamay)

CATEGORIES
TAGS