BDI Jakarta Selenggarakan Pelatihan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi
Kepala BDI Jakarta, Hendro Kuswanto (kanan) bersama Kepala BPSDMI, Masrokhan (kiri) memperlihatkan naskah kerjasama workshop pelatihan otomotif yang sudah ditandatangani.
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Dalam era industri 4.0 yang terus berkembang pesat, kebutuhan akan SDM yang berkualitas dan berkompeten sangatlah penting. Perubahan teknologi dan tuntutan pasar yang semakin kompleks menuntut kita untuk terus berinovasi dan memperbaharui keterampilan dan pengetahuan.
Hal itu diutarakan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Kementerian Perindustrian, Masrokhan saat membuka Pelatihan Vokasi Industri Berbasis Sistem 3-in-1 untuk Operator Sewing dan Perawatan Berkala Sepeda Motor di Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta, Selasa.
Pelatihan berbasis kompetensi menurutnya, adalah kunci untuk meningkatkan daya saing industri nasional. Dengan memastikan bahwa para pekerja memiliki keterampilan yang relevan dan mutakhir, kita tidak hanya membantu individu meraih kesuksesan dalam karier mereka, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan inovasi di berbagai sektor industri.
Oleh karena itu, lanjut Masrokhan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mengembangkan dan memperluas program pelatihan ini, serta menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk industri dan lembaga pendidikan, untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam konteks ini, Kemenperin memainkan peran yang sangat vital. ‘’Melalui program pelatihan berbasis kompetensi, kami telah merancang inisiatif yang bertujuan untuk mempersiapkan para generasi muda dengan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja saat ini dan mendatang,’’ tambahnya.
Ditambahkan bahwa program ini tidak hanya mencakup keterampilan teknis, tetapi juga melibatkan pengembangan keterampilan soft skills, kepemimpinan dan kreativitas.
‘’Program ini bukan hanya sekadar pelatihan, namun merupakan sebuah inisiatif holistik yang menggabungkan pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja, atau yang kami sebut sebagai sistem 3in1,’’ lanjutnya.
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri jumlah penduduk Indonesia mencapai 275,36 juta jiwa, Dari jumlah tersebut, 190,83 juta jiwa (69,3%) masuk kategori usia produktif (15-64 tahun). Fenomena ini memberikan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan jika dimanfaatkan dengan bijak.
‘’Namun, untuk meraih manfaat maksimal dari bonus demografi, kita perlu menginvestasikan dalam pengembangan keterampilan dan pengetahuan para generasi muda yang akan membentuk kekuatan kerja masa depan,’’ katanya.
Foto bersama dengan para peserta diklat
Dari Berbagai Daerah
Sementara itu, Kepala BDI Jakarta,Hendro Kuswanto menyebutkan jumlah total alumni yang sudah dilatih oleh BDI Jakarta sejak reposisi tahun 2014 sampai dengan tahun 2023 sebanyak 57.109 orang. Untuk tahun 2023 BDI Jakarta telah menyelenggarakan sejumlah program pelatihan dengan total peserta yang sudah dilatih berjumlah 6.440 orang dan telah ditempatkan bekerja di industri, kelompok usaha dan UMKM.
Pelatihan kali ini, kata Hendro diikuti130 peserta yang berasal dari berbagaai daerah antara lain Kabupaten Bandung Barat, Cianjur, Tasikmalaya, Majalengka, Garut, Pangandaran, Sumedang, Ciamis Tangerang dan Kota Depok yang telah berkomitmen meningkatkan keterampilan mereka dalam industri garmen dan otomotif. Mereka akan mengikuti pelatihan yang melibatkan pembelajaran teori, praktik langsung di mesin, serta sesi-sesi pengembangan diri dan soft skill, pelatihan perawatan berkala sepeda motor.
‘’Program ini melibatkan pelatihan kerja, sertifikasi keterampilan dan penempatan kerja yang dirancang untuk para peserta dalam mengasah keterampilan di bidang industri garmen khususnya sebagai operator sewing serta bidang otomotif perawatan berkala sepeda motor,’’ jelasnya. (sabar)