BDI Jakarta Berhasil Kembangkan 29 Wirausaha Industri Sablon, Tekstil, Garmen, Batik dan Otomotif

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Hingga saat ini Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta telah berhasil mengembangkan 29 wirausaha industri di bidang sablon, tekstil, garmen, batik dan otomotif. Wirausaha Industri ini telah menunjukkan potensi yang sangat besar dan berkontribusi terhadap pengembangan industri lokal.

Kepala BDI Jakarta, Hendro Kuswanto mengatakan hal itu dalam perbincangan dengan wartawan kemarin di kantornya. ‘’Tahun 2023 ini, BDI Jakarta tetap berkomitmen aktif dengan mengembangkan empat tenant lainnya,’’ tambahnya.

Hendro menyebut, BDI Jakarta memiliki peranan penting dalam pengembangan SDM Industri yang terbukti telah mampu mencetak SDM Industri kompeten yang sesuai dengan kebutuhan industri melalui program Diklat 3in1, yaitu pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja serta pengembangan wirausaha industri menjadi wirausaha mandiri dan berdaya saing melalui Program Inkubator Bisnis.

Menurutnya, BDI Jakarta telah banyak mencetak SDM Industri pada sektor industri otomotif, garmen dan pengelasan baik yang berada di Pulau Jawa maupun Luar Pulau Jawa. Tidak hanya berfokus pada industri besar, wirausaha industri yang memiliki peran vital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan menciptakan nilai tambah-pun, turut menjadi concern BDI Jakarta untuk melakukan pengembangan.

Sektor Industri Kecil Menengah (IKM) misalnya, mampu menyerap tenaga kerja dan memberikan kontribusi yang positif pada perekonomian nasional.

Pengembangan wirausaha industri terbukti mampu meningkatkan daya saing terutama untuk meningkatkan kualitas dan penggunaan produk dalam negeri sehingga dapat bersaing dengan produk impor.

Wirausaha industri membawa semangat inovasi, kreativitas dan adaptasi terhadap perubahan pasar yang cepat. Mereka tidak hanya menciptakan peluang bisnis, tetapi juga berperan dalam menciptakan lingkungan usaha yang dinamis dan produktif.

Tren Positif

Terlebih saat ini, lanjut Hendro, sektor tersebut sedang dalam tren yang positif dengan jumlah yang terus bertambah setiap tahunnya. Melalui upaya  pengembangan wirausaha industri, mereka akan tumbuh menjadi entitas yang lebih tangguh dan adaptif.

‘’Dalam konteks ini, BDI Jakarta memegang peran sentral membentuk wirausaha industri yang berdaya saing. Melalui program inkubator bisnis, BDI Jakarta memberikan pendidikan, pelatihan dan

dukungan teknis yang diperlukan bagi wirausaha industri untuk mengembangkan ide-ide mereka menjadi produk yang layak pasar sehingga program ini memberikan peluang bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usahanya,’’ tutur Hendro.

Hendro Kuswanto juga menambahkan, program ini berkomitmen mengembangkan wirausaha industri menjadi mandiri dan berdaya saing sehingga siap menghadapi tantangan global, serta meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

Hal ini juga akan mendongkrak pertumbuhan industri lokal secara keseluruhan dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.

Program Inkubator bisnis menerapkan pendekatan holistik terhadap perkembangan dan pendampingan yang tidak hanya berfokus pada aspek produksi dan bisnis.

‘’Tetapi juga pada inovasi, peningkatan kualitas produk dan pemasaran yang efektif,’’ ucapnya menambahkan bahwa setiap tenant diberikan dukungan secara personal berdasarkan kebutuhan spesifik, pasalnya hal ini memastikan bahwa proses pelatihan dan inkubasi dirancang untuk memaksimalkan potensi masing-masing tenant.

Pendekatan Komprehensif

Proses inkubasi berlangsung dalam tiga tahap yaitu uji coba produksi, produksi awal dan produksi komersil. Pendekatan komprehensif ini memastikan bahwa peserta menerima bimbingan dan dukungan yang diperlukan di setiap langkah pengembangan bisnis dengan didampingi oleh mentor dan coach yang berpengalaman di bidangnya.

Program ini diberlakukan secara tahunan sebagai bagian dari usaha berkelanjutan dalam mendorong pertumbuhan sektor industri. Pendaftaran program ini dilakukan melalui website dan media sosial BDI Jakarta setiap tahunnya.

Di bagian lain keterangnnya, Hendro menyebut, BDI Jakarta tidak hanya berfokus pada pelatihan dan pendampingan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi wirausaha industri untuk berkembang serta membangun jejaring ekosistem industri yang saling terhubung. Melalui platform IEC (Industrial Ecosystem Center) dimana para industri dapat terhubung dengan sumber daya industri lainnya untuk membangun rantai pasok industri.

Dengan membuka program ini secara tahunan, BDI Jakarta menciptakan pintu masuk yang lebih terbuka bagi wirausaha industri untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di wilayahnya.

Membangun Dasar Kuat

‘’Mereka juga tidak hanya menciptakan dampak positif dalam jangka pendek, tetapi juga membangun dasar kuat bagi pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan,’’ tambahnya.

Sinergi antar stakeholder yang dimiliki BDI Jakarta  yakni wirausaha industri, industri besar, asosiasi, komunitas dan sektor swasta, membuktikan bahwa kerja sama yang kuat mampu memicu pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan dan inklusif melalui platform IEC yang dibentuk.

‘’BDI Jakarta telah membuktikan bahwa peran aktif dalam pengembangan wirausaha industri dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi ekonomi dan masyarakat serta meningkatkan kualitas produk dalam negeri dan mampu bersaing dengan produk impor,’’ kata Hendro mengakhiri obrolan.(sabar)

 

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS