Menperin: Pertumbuhan Ekspor Cenderung Melambat

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kinerja industri manufaktur terjadi perlambatan bila dilihat dari kuartal I 2021 sampai kuartal I 2023. Perlembatan kinerja tersebut terlihat dari menurunnya angka Purchasing Managers’ Index (PMI) pada Mei 2023 menjadi 50,3 poin dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) menjadi 50,90.

Hal itu diungkapkan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Raker Kemenperin di Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Jakarta, Jumat (16/6/2023).

“Begitu juga dengan pertumbuhan ekspor, terlihat cenderung melambat bila dibandingkan tahun sebelumnya, juga pertumbuhan investasi yang masih terlihat fluktuatif,” katanya.

Menteri Agus mengatakan, kinerja industri manufaktur masih menghadapi beberapa tantangan di antaranya, pengadaan bahan baku dan bahan penolong, kekurangan infrastruktur pendukung industri, kekurangan utility (Listrik, Air, Gas), kurangnya tenaga ahli, tekanan produk impor. Selanjutnya, pengolahan limbah industri tertentu sebagai limbah B3, permasalahan IKM (pembiayaan, bahan baku, mesin, pemasaran), logistik sektor industri (biaya, waktu, akurasi) dan permasalahan data industri.

“Selain itu, pembangunan industri sedang dihadapkan pada tantangan dan ketidakpastian global pasca pandemi Covid-19,” ujarnya.

Menteri Agus mengatakan, pengalaman negara lain menunjukkan bahwa industri memegang peranan penting untuk peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita

Menteri memberi contoh Korea Selatan dan Singapura menunjukkan peningkatan share industri ketika sudah menjadi negara maju, sementara share industri di Indonesia mengalami tren penurunan setelah booming di tahun 2002.

“Maka dari itu diperlukan peningkatan share industri melalui perbaikan struktur ekonomi dalam agenda transformasi ekonomi,” kata menteri. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS