Menperin Minta Mitsubishi Tambah Investasi Garmen Hingga Petrokimia

Loading

TOKYO. (tubasmedia.com) – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong Mitsubishi Corporation agar terus berinvestasi di Indonesia sekaligus meningkatkan kemitraan dengan para pelaku industri lokal. Perusahaan raksasa Jepang tersebut memiliki potensi besar untuk memacu pengembangan daya saing dan produktivitas di berbagai sektor manufaktur dalam negeri.

“Sejumlah anak perusahaan dan afiliasi Mitsubishi Corporation mampu terlibat dalam berbagai kegiatan usaha skala global. Ini menjadi peluang besar kita ke depannya,” kata Menperin seusai bertemu dengan Senior Executive Vice President Mitsubishi Corporation/Regional CEO Asia & Oceania, Eiichi Tanabe di Tokyo, Rabu (18/10) waktu setempat.

Menperin menyampaikan, pihaknya telah meminta kelompok usaha Mitsubishi untuk lebih banyak menanamkan modalnya di sektor garmen. Hal ini guna mendukung upaya Indonesia melakukan revitalisasi industri tekstil, dengan meningkatkan kapasitas produksi serat rayon.

“Rayon sebagai basis material baru. Apalagi, Indonesia akan memproduksi rayon dalam jumlah besar yang berbasis forest pulp,” ujarnya.
Bahkan, setelah membentuk joint venture dengan Uniqlo selaku perusahaan pakaian Jepang, Mitsubishi diyakini dapat menjadi mitra yang kuat untuk memperluas pasar ekspor bagi produk tekstil Indonesia. Saat ini, Uniqlo memiliki lebih dari 12 gerai di Jakarta dan kota lainnya. “Selain itu, Indonesia sudah punya satu fasilitas produksi yang memasok ke Uniqlo sehingga ini bisa terintegrasi,” tutur Airlangga.

Menperin mengungkapkan, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan sektor yang memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Capaian ini terlihat dari penerimaan devisa negara melalui ekspor TPT sebesar USD11,78 miliar atau 8,2 persen dari total ekspor nasional, sehingga surplus USD4,31 miliar pada tahun 2016.

Selanjutnya, industri TPT berkontribusi sekitar 1,16 persen terhadap PDB nasional dan mencatatkan nilai investasi mencapai Rp7,54 triliun pada tahun 2016. Di samping itu mampu menjadi jaring pengaman sosial karena menyerap tenaga kerja langsung yang cukup banyak sebesar 2,69 juta orang atau 17,3 persen dari total pekerja industri manufaktur di Tanah Air.

Selain di sektor garmen, Menteri Airlangga mendorong pula Mitsubishi gencar berinvestasi di sektor petrokimia. Langkah agresif ini seperti yang dilakukan anak perusahaannya di Indonesia, Asahi Glass melalui PT Asahimas Flat Glass Tbk dalam memperluas pabriknya yang memproduksi soda kostik dan kaca.

Apalagi, Kementerian Perindustrian tengah memprioritaskan penanaman modal di industri petrokimia guna mendukung ketersediaan bahan baku bagi sektor manufaktur lainnya di dalam negeri. (ril/sabar)

 

CATEGORIES
TAGS