Mengungkap Keganjilan

Loading

Laporan: Redaksi

Bima Arya Sugiarto

Bima Arya Sugiarto

KETUA Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) bidang komunikasi politik, Bima Arya Sugiarto bisa merasakan masalah yang saat menimpa Wa Ode Nurhayati. Kader PAN yang membongkar kasus calo anggaran di DPR itu dicekal pergi ke luar negeri. Keputusan tersebut dinilai Bima sangat politis.

Saat ditemui tubasmedia.com di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) saat acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PAN, Doktor Ilmu Politik ini menilai ada kecenderungan kuat politisasi yang lebih besar dibanding keinginan untuk menegakkan proses hukum.

Buktinya, kata Bima, pertama memanfaatkan momentum yang tepat dengan Silatnas dan Rakernas PAN tanggal 9-11 Desember 2011 di Jakarta. Kedua, politisi muda PAN banyak kader partai lain yang bolak balik masuk pemeriksaan KPK dan juga disebut di pengadilan tetapi tidak juga ditetapkan sebagai tersangka.

“Wa Ode Nurhayati ini khan yang membongkar. Seharusnya tidak seperti ini akibatnya. PAN memutuskan membentuk tim advokasi hukum dan pencarian fakta yang dipimpin Wakil Ketua Umum PAN Drajad Wibowo,” ungkapnya.

Apa tugas tim advokasi? “Tugasnya pertama memberi jaminan hukum dan kepastian Wa Ode dalam menjalankan proses hukumnya berjalan dengan tepat dan pas,” kata pria muda kelahiran Bogor, 17 Desember 1972 ini. Tugas kedua mencari fakta terkait kasus itu. Jadi keganjilan-keganjilan yang terjadi akan coba diungkap termasuk juga tentunya bagaimana tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepada kader PAN itu apakah sesuai dengan fakta yang dikumpulkan atau tidak.

Bima mengingatkan sewaktu Wa Ode membuka kasus calo anggaran di DPR sebenarnya PAN sudah melindungi sebatas kesaksian bahwa dia tidak bersalah. Tetapi sekarang begitu ada proses hukum dan begitu ada status tersangka, proses perlindungannya naik satu tahap. Artinya, kini resmi adanya tim advokasi dari DPP PAN.

“Kalau pun ini menjadi pintu masuk bagi terbongkarnya kasus yang lebih besar agar terkuak, maka PAN selalu di depan dalam membongkar praktek-praktek korupsi,” tegas Bima. Apakah ada indikasi Wa Ode bermain sendiri? “Secara obyektif PAN juga tidak menafikan,” katanya. Tentu, jika Wa Ode bersalah nanti ada proses lain dari PAN. (rudi kosasih)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS