Mencari “X-Factor” Indonesia

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

ilustrasi

ilustrasi

TERUS terang judul ini terinspirasi oleh acara yang digelar RCTI setiap minggu malam untuk mencari X-Factor dari dunia tarik suara. Jika anda sempat mengukuti acara tersebut pasti nasionalisme anda akan tergugah. Begitu pula jika anda senang mengkuti acaranya Kick Andy di Metro TV, Rumah perubahan Bung Renald Kashali di TVRI,Indonesia Emas Pak Ari Ginanjar juga di TVRI dan dialog kebangsaan Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) setiap Senen malam, juga di TVRI, kembali lagi kita harus merasa optimis bahwa Indonesia ke depan memang harus hebat.

Kita tidak perlu ragu dan khawatir bahwa semangat nasionalisme dan patriotisme bangsa memudar. Kalau seluruh acara-acara tersebut kita rangkai dalam satu alur semangat membangun bangsa adidaya di dunia ke depan, ada dua nilai dasar yang menonjol untuk dapat kita catat, yakni,pertama, bakat atau talenta anak muda Indonesia sedang berproses untuk membentuk jati diri dan sekaligus mengenali “X-Factornya” untuk kemudian nanti bisa menjadi sumber kekuatan untuk tumbuh dan pada akhirnya akan sampai pada suatu tahap bahwa apa yang mereka kerjakan akan berubah menjadi sebuah organisasi industri yang besar dan X-Factornya kita temukan sebagai sumber daya saing dan sumber kekuatan bangsa Indonesia dalam membangun peradabannya.

Kedua, sampai kapanpun bangsa Indonesia akan tetap ada dan eksistensi serta kemajuan peradabannya sangat ditentukan oleh bangsa kita sendiri. Indonesia emas harus kita raih. Pemahaman kita terhadap konstitusi negara harus kuat dan benar. Pengakuan sebagai bangsa yang plural menjadi sebuah keniscayaan dan karena itu seluruh tata nilai yang hidup di tengah kehidupan masyarakat yang plural harus kita pakai sebagai sumber inspirasi dan motivasi membangun kekuatan NKRI di percaturan regional maupun global.

Kebangkitan bangsa-bangsa yang maju dewasa ini seperti China dan India di Asia dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi kita untuk bangkit. Sukses China menginspirasi kebangkitan India. Samuel Huntington dalam bukunya “The Clash Of Civilization” dapat menjadi sumber inspirasi bagi kebangkitan sebuah bangsa.

Dia mengatakan dalam politik peradaban,rakyat dan pemerintah-pemerintah peradaban non Barat tidak lagi sudi menjadi obyek sejarah, sebagai target kolonisasi barat, melainkan harus bergabung dengan barat sebagai penggerak dan pembentuk sejarah. Kalau pemikiran ini dapat kita terima dan dapat menjadi salah satu sumber inspirasi dan motivasi untuk menuju Indonesia emas, maka seluruh komponen bangsa harus berbuat banyak sesuai bakat dan talenta yang kita miliki, sampai kita berhasil menemukan “X-Factornya” yang akan menjadi unggulan dalam dunia industri, investasi dan perdagangan.

Sumber daya alam belum bisa kita sebut sebagai “X-Factor” karena dia adalah anugrah Tuhan dan Tuhan hanya mengatakan bahwa manfaatkan semua yang Kuanugrahkan untuk kemaslahatan bersama. Jepang tidak punya sumber daya alam tetapi negara itu sukses menjadi negara industri yang besar di dunia. X-faktornya Jepang adalah semangat Bushidonya yang memberikan motivasi seluruh bangsanya untuk mengejar ketinggalannya dengan negara-negara industri maju di barat.

Jepang dengan semangat Bushidonya tidak mau hanya sekedar menjadi obyek sejarah, namun harus bisa menjadi bangsa sebagai penggerak dan pembentuk sejarah. Korsel, X-Factornya antara lain terletak pada pelaksanaan progam reformasi lahan (land reform) mampu meningkatkan produktifitas sektor pertanian serta berperan penting terhadap distribusi aktiva dan pendapatan yang relatif egaliter.

Progam ini mampu mengurangi pengaruh kelompok elit di pedesaan yang barangkali anti terhadap upaya industrialisasi (Helen Hughes 1992). X-Factor jika sudah bisa kita temu kenali akan menjadi kompetensi inti. Kebijakan pemerintah pada dasarnya membesarkan X-Factor agar menjadi kompetensi inti yang berdaya saing dan difasilitasi agar menjadi industri dan sekaligus sebagai mesin pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah harus mampu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya bakat dan talenta masyarakat, bukan memfasilitasi kepentingan kolonisasi asing. Tapi bekerja sama dengan asing tetap kita perlukan agar X-Factor yang telah menjadi kompetensi inti milik bangsa Indonesia mendapatkan apresiasi dan pengakuan oleh bangsa lain di dunia.

Indonesia emas adalah bagian dari proses menemu kenali X-Factor yang tersebar di seluruh Indonesia dari Aceh sampai Papua yang berbasis pada nilai budaya bangsa yang unggul. Dengan menemukan X-Factor yang berhasil kita transformasi ke dalam kompetensi inti akan membawa bangsa ini bukan hanya menjadi obyek sejarah, tetapi bisa menjadi sebagai bangsa pembentuk dan penggerak sejarah dalam sejarah peradaban dunia.

Sistem demokrasi yang telah berhasil kita bangun dengan susah payah, harus kita jadikan landasan bagi tumbuh dan berkembangnya kreatifitas dan inovasi para tunas bangsa. Kreatifitas dan inovasi adalah proses intelektual dan cita rasa anak bangsa untuk menemukan X-Factor yang dapat diubah menjadi kompetensi inti dan daya saing karya-karya terbaik anak bangsa. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS