Mau Dijajah Lagi Atau Tidak?

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

Ilustrasi

Ilustrasi

PEMERINTAH harus fokus menggarap empat sektor proritas agar Indonesia menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 di dunia pada tahun 2030 (Kompas, Rabu 14 November 2012).

Proyeksi tersebut disampaikan pimpinan PT Mckincey Indonesia, Raoul FMI Oberman pada acara yang digelar Komite Ekonomi Nasional (KEN) di Jakarta, Selasa 13 November 2012. Ke empat sektor prioritas itu adalah konsumsi, pertanian dan perikanan, sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Tanpa MC Kincey menyampaikannya, empat sektor tersebut memang kita punya semuanya dan populasinya “wow”. Pada tahun 2030, dia membuat perhitungan bahwa nilai konsumsi masyarakat akan mencapai USD 1.070 miliar, pertanian dan perikanan USD 450 miliar, sumber daya energi USD 270 miliar dan sumber daya manusia USD 40 miliar. Total mencapai USD 1.830 miliar.

Wah Indonesia bakal menjadi OKB tahun 2030. Mudah-mudahan tidak hanya hitungan di atas kertas saja dari hasil ekstrapolasi data yang tidak merupakan hasil dari window dressing atau angka-angka yang dimark-up. Lepas dari itu, kita sebagai bangsa harus bersiap diri menyongsong masa depan bangsa agar kita benar-benar sejahtera dan makmur.

Empat sektor tersebut harus berdaulat penuh. Kita harus betul-betul menjadi tuan di negeri sendiri. Tidak kembali dijajah seperti pada zaman Belanda dahulu. Semua hasil bumi, rempah-rempah oleh VOC diangkut keluar. Bangsa ini hanya dijadikan kuli saat itu. Paling banter jadi mandor kebon.

Catatan sejarah yang lain dan tidak boleh lagi terjadi adalah korporatokrasi yang berkonspirasi dengan kleptokrasi Orba yang nyaris “membangkrutkan Indonesia dari cengkraman asing selama Indonesia membangun perekonomiannya.

Ibarat Real Estate

Mengutip kata pengantar yang dibuat Budiarto Shambazy dalam buku”Pengakuan Bandit Ekonomi Jhon Perkins”, Kelanjutan Kisah Petualangannya di Indonesia & Negara Dunia Ketiga, di halaman X alenia ketiga dinyatakan, Bos Perkins, Charlie Illingworth mengingatkan bahwa Presiden Richard Nixon menginginkan kekayaan alam Indonesia diperas sampai kering.

Di mata Nixon, Indonesia ibarat real estate terbesar di dunia yang tak boleh jatuh ke tangan Uni Soviet atau China. Berbicara tentang minyak bumi, kita tergantung dari Indonesia. Negara ini bisa jadi sekutu kuat kita, kata Illingworth kepada Perkins di Bandung kala itu.

Dua catatan sejarah ini penting untuk diketahui kita semua. Proyeksi ekonomi Indonesia tahun 2030 yang dibuat oleh Mckincey pasti melihat catatan sejarah Indonesia di masa lalu. Yang penting, kita tidak boleh mengulangi lagi, karena keduanya sangat merugikan negara kita.

Pembubaran BP Migas demi kepentingan nasional harus disikapi dengan bijaksana dan dengan hati dan pikiran yang tenang. Bulatkan tekad kita bersama sebagai bangsa bahwa angka-angka proyeksi Mckincey pasti akan menggiurkan bagi investor global.

Perilaku korporatokrasi asing jangan begitu saja percaya bahwa dewasa ini sudah tidak ada lagi. Begitu juga kleptokrasi di dalam negeri jangan berkhayal bahwa hal itu sudah tidak ada. Buktinya, oligarki politik di dalam negeri masih terjadi. Praktek KKN-nya juga masih kuat. Jadi praktek makelar atas eksporasi dan eksploitasi sumber daya alam masih meramaikan suasana perburuan rente ekonomi di dalam negeri pada dewasa ini.

Masih Terjadi

Bangsa ini belum berhasil melakukan perubahan besar dalam segala hal, meskipun kita sudah melaksanakan reformasi tahun 1998. Masih karut marut sistem politiknya termasuk perilaku dan etika politiknya. Kondisi yang demikian sangat rentan. Kleptokrasi politik masih terus terjadi apalagi mendekati Pilpres 2014.

Oleh karena itu, kita sebagai rakyat harus terus mencermati perkembangan yang terjadi di dalam negeri. Rakyat tetap harus kritis tapi tidak boleh anarkis. Kapasitas intelektual yang kita kuasai harus digunakan untuk hal-hal yang bersifat produktif, termasuk aktif mengajukan yudicial review atas berbagai UU yang kita nilai tidak tepat atau bertentangan dengan konstitusi dan berlawanan dengan kepentingan nasional.

MPR,.DPR,DPD, pemerintah dan lembaga penegak hukum harus terus menerus kita kritisi karena praktek kleptokrasi justru banyak terjadi di kalangan mereka. Kita juga jangan percaya begitu saja kepada Mckincey tentang proyeksi-proyeksi ekonomi yang mereka buat untuk Indonesia.

Pasalnya, praktek korporatokrasi dalam bentuknya yang lain bisa saja terjadi oleh global MNC yang berkepentingan dengan ekonomi Indonesia di masa depan. Isu global saat ini dan yang akan datang sebagaimana kita tahu adalah soal energi dan pangan. Dan kita cermati dari 4 sektor masa depan Indonesia, dua diantaranya terkait dengan pangan energi.

Konsumsi masyarakat menjadi faktor yang lain karena dengan kekuatan buying power-nya dari golongan kelas menengah yang jumlah sekarang ini sudah 134 juta adalah sumber pasar produk global yang menjanjikan.

Faktor SDM juga sangat menjanjikan masa depannya. Indonesia akan menjadi pemasok SDM terampil dan berkeahlian bagi negara manapun di dunia. Akhirnya berpulang kepada kita sebagai bangsa Indonesia. Maju mundurnya sangat tergantung dari kita sendiri. Mau dijajah lagi atau mau menjadi bangsa yang berperadaban kembali ?***

CATEGORIES

COMMENTS