Keberhasilan Making Indonesia 4.0 Dampaknya Luar Biasa bagi Indonesia

Loading

SOLO, (tubasmedia.com) – Keberhasilan Making Indonesia 4.0 akan memberikan dampak yang luar biasa bagi Indonesia, baik dari segi sosioekonomi dan juga demografi.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan dalam sambutannya pada acara penandatanganan Mou Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (Pidi 4.0) antara Kementerian Perindustrian dalam hal ini BPSDMI dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) di Solo kemarin.

Pada aspek sosioekonomi lanjutnya, diharapkan tingkat pengangguran akan turun. Hal ini berdasarkan kajian dari McKinsey tahun 2019, dengan adanya impelementasi Industri 4.0 maka akan terjadi tambahan pekerjaan baru sampai dengan 23 juta.

Selain itu menurut Arus, pendapatan rata-rata pekerja industri akan naik dengan adanya up-skilling dan re-skilling ke arah penggunaan teknologi tinggi.

‘’Dengan peningkatan atau perbaikan di sektor sosioekonomi, maka saya yakin aspek demografi juga akan menjadi lebih baik,’’ tegasnya.

Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) merupakan salah satu usaha pemerintah untuk mempercepat implementasi industri 4.0 guna mewujudkan Making Indonesia 4.0. Saat ini, PIDI 4.0 masih berada di bawah BPSDMI.

PIDI 4.0 memiliki visi sebagai tempat satu atap transformasi industri 4.0 dan sebagai jendela Indonesia 4.0 ke dunia. Oleh sebab itu, perlu adanya kesadaran dan pengetahuan kepada dunia industri dan masyarakat akan pentingnya implementasi industri 4.0.

Masyarakat awam berpikir bahwa penerapan industri 4.0 membutuhkan modal yang besar, namun sebenarnya cost of capital yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Memberikan Pengetahuan

Melalui PIDI 4.0 tambah Arus, kita ingin memberikan pengetahuan dan wawasan bahwa, keberhasilan implementasi industri 4.0 harus dilakukan dengan memperhatikan tiga hal (triple helix): Bisnis – Teknlogi – Manusia.

‘’Tujuan utama dari penerapan industri 4.0 adalah terjadinya efisiensi dan meningkatkan produktifitas sehingga profit industri bisa meningkat,’’ katanya.

Untuk itu, sebelum mengimplementasikan industri 4.0, perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu tujuan dari bisnisnya dan bagian mana yang akan diakselerasi dengan teknologi 4.0 sehingga akan memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan.

‘’Selanjutnya, industri bisa memilih teknologi yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut. Satu hal yang tidak bisa ditinggalkan adalah manusianya yang akan mengoperasikan teknologi tersebut,’’ lanjut Arus.

Pada kesempatan ini, Arus berharap kerjasama yang telah disepakati dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya, tentunya segera ditindaklanjuti tindakan nyata melalui perjanjian kerjasama.

‘’Saya yakin, PIDI 4.0 dan UNS dapat menghasilkan kolaborasi yang sangat menjanjikan untuk menghasilkan produk nyata, baik dari segi pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, teknologi dan penelitian bersama untuk menyediakan solusi dari masalah-masalah yang dihadapi industri, khususnya industri Kecil dan Menengah,’’ katanya.

Hal ini lanjugnya, sejalan dengan visi Presidency Indonesia G20 terkait dengan ekonomi sirkular – mengembangkan dan menguatkan Industri Kecil dan Menengah.(sabar)

CATEGORIES
TAGS