Diharapan Pasar Inpres di NTT Segera Diresmikan

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

BELUM DIRESMIKAN - Pasar Inpres Kota Waingapu-NTT hingga kini belum diresmikan, padahal masyarakat dan para pedagang mengharapkan agar pemerintah setempat segera meresmikan, karena pembangunannya sudah selesai. (tubasmedia.com/budi)

WAINGAPU, (TubasMedia.Com) – Para pedagang di kota Waingapu bersama warga Sumba Timur, NTT sangat mengharapkan pembangunan Pasar Inpres yang dijanjikan oleh pemerintah setempat segera diresmikan dan penataan tempat berdagang segera dilakukan.

Harapan pedagang itu sangat gencar, seiring dengan kondisi Pasar Inpres yang kini telah berbentuk bangunan megah, walaupun bangunannya masih ada yang belum tuntas pekerjaannya.

“Kami pedagang yang berada di sini bisa ratusan orang yang berjualan di sekitar Pasar Inpres, jadi kami sangat mengharapkan pemerintah segera selesaikan pembangunannya untuk memberikan kami tempat di dalamnya. Kami sudah jenuh dari tahun ke tahun berjualan di pinggir jalan.,” tandas Muhidin, salah seorang pedagang dari NTB.

Menurut Agus Lero, seorang pedagang Pasar Inpres, mereka mengharapkan agar Pasar Inpres ini bisa ditempati, karena para pedagang yang selama ini tersebar di pinggir-pinggir jalan sangat membahayakan. “Coba lihat saja, pedagang sudah berjualan ke arah pinggir jalan, ini sangat berisiko tertabrak oleh kendaraan,” ujarnya.

Agus yang setiap harinya juga berjualan sirih pinang serta ubi kayu, berharap pemerintah setempat lebih memperhatikan kebutuhan pedagang dalam menempatkan tempat berjualan agar lebih tenang dan nyaman, dari pada berjualan di pinggir jalan.

“Ini pasar di bangun lebih dari lima tahun, tapi hingga saat ini jelang pasar sudah jadi, kami belum pasti dapat tempat di dalamnya., Yah, kami harap saja pemerintah berikan kami tempat dengan biaya yang murah,” ujarnya.

Para pedagang minta agar Pasar Inpres segera diresmikan, karena para pedagang sudah tidak teratur menjual barang dagangannya di pinggir-pinggir jalan.“Ini sudah bercampur aduk antara pedagang sembako, sayur mayur dengan penjual ikan, akibatnya Kota Waingapu menjadi kotor. Perlu ada penataan serius dari pemerintah daerah, kalau tidak, akan mendatangkan wabah penyakit, sebab sekitar kota Waingapu sudah menjadi tempat pembuangan sampah oleh para pedagang,” ungkap Ropinus, tokoh masyarakat Matawai. (budi)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS