Dampak Corona, Penjualan Daging B2 Merosot

Loading

GUNUNGSITOLI, (tubasmedia.com) – Rumah Pemotongan Hewan (RPH) daging babi di Pasar Beringin, Kota Gunungsitoli terlihat sepi pengunjung.

Dari pantauan waratwan di lokasi, Sabtu siang (9/5/2020), hanya sekitar 5 orang penjual daging B2 (babi). Salah satu tukang potong daging babi, Ama Cornel Waruwu, mengungkapkan, kalau penjualan daging B2 saat ini jauh merosot bila dibandingkan dengan penjualan daging B2 sebelum merebak Covid-19.

Ama Cornel mengaku hanya mampu menjual 1 ekor daging ukuran 50 kg yang dipotongnya pagi ini. “Dulu, sebelum corona, daging babi bisa laku 1-2 ekor per hari. Ramai pembeli, tapi sekarang turun drastis,” ujarnya.

Selain Ama Cornel Waruwu, sepinya pembeli daging babi di RPH-babi juga dirasakan oleh tukang potong babi lainnya, Ama Natha Tafonao dan Ama Aldo Hulu.

Mereka mengungkapkan hal yang sama. “Ini tadi pagi motong satu ekor, dagingnya masih tersisa separoh,” kata Ama Natha. Turunnya penjualan daging babi juga dialami Ama Aldo Hulu.

Menurut mereka merosotnya penjualan daging babi disebabkan faktor Covid-19. Semenjak keluar peraturan yang melarang acara keramaian seperti pesta pernikahan yang memberi orang makan dan banyaknya rumah makan khas B2 yang tutup.

Selain karena kelesuan ekonomi akibat corona, juga diakibatkan wabah penyakit african swine fever (ASF) yang telah mematikan puluhan ribu ekor ternak babi. Faktor inilah yang menurut mereka sebagai penyebab menurun penjualan daging B2.

Dari 25 seluruhnya tukang pemotong daging babi di RPH tinggal 5 orang lagi yang masih bertahan. Akibat turunnya omset penjualan secara drastis.

Ama Cornel, Ama Natha dan Ama.Aldo mengungkapkan, bantuan dari pemerintah juga belum mereka dapatkan. Karena itu mereka berharap agar segeralah berlalu corona ini sehingga perekonomian pulih kembali. (red)

 

CATEGORIES
TAGS