Antisipasi Mogok, Dishub Garut Siagakan Kendaraan Dinas

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

GARUT, (TubasMedia.Com) – Menghadapi kemungkinan terjadinya aksi mogok para awak angkutan umum sebagai reaksi atas naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April mendatang, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut menyiapkan sejumlah kendaraan dinas roda empat.

Sejumlah kendaraan dinas itu berasal dari perkantoran dinas/instansi Pemkab Garut, lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), TNI, dan Polri.

Kendaraan-kendaraan tersebut disiagakan untuk mengangkut para penumpang yang telantar akibat aksi mogok awak angkutan umum, terutama penumpang kalangan pelajar dan pegawai kantor.

“Kita sedang menginventarisasi kendaraan di setiap SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), BUMN, BUMD, TNI, dan Polri. Apabila kenaikan harga BBM diberlakukan dan awak angkutan umum bereaksi dengan tidak menjalankan kendaraannya, maka kendaraan-kendaraan ini siap mengangkut penumpang,” kata Kepala Dishub Kabupaten Garut, Budiman yang didampingi Kepala UPTD PKB Asep Ridwan kepada TubasMedia.Com, baru-baru ini.

Menurut Asep, berdasarkan rapat koordinasi dengan Organda, serta berbagai pihak terkait lainnya dalam Forum Lalu Lintas Kabupaten Garut, tarif angkutan umum di Kabupaten Garut sendiri diperkirakan mengalami kenaikan sekitar 30% dari tarif sebelumnya.”Diharapkan penyesuaian tarif yang diberlakukan itu dapat terjangkau masyarakat, tetapi juga masih memberikan peluang bagi pengusaha mendapatkan keuntungan secara wajar,” ujarnya

Asep menambahkan, para pengusaha angkutan sendiri terkena dampak langsung, seperti naiknya harga suku cadang kendaraan, dan komponen lain, semisal tarif retribusi kendaraan, pajak kendaraan, dan kenaikan biaya pengujian kendaraan bermotor (uji kir).

“Kalau pun harga BBM naik, kita berharap untuk angkutan plat kuning harganya tetap Rp 4.500 per liter, sehingga tarif angkutan yang berlaku tetap tarif normal,” ujar Asep. (sighar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS