Aksi Mahasiswa di Makassar, Kebijakan Pemerintah Cederai Kehidupan Bangsa
MAKASSAR, (tubasmedia.com) – Setelah aksi besar-besaran yang terjadi di sejumlah kota Indonesia, mahasiswa Makassar juga turun ke jalan mewarnai tagar #IndonesiaGelap.
Seperti di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) jalan AP Pettarani, Kecamatan Rappocini, ratusan mahasiswa menutup satu ruas jalan, Rabu (19/2/2025).
Presiden BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Fikran Prawira, mengatakan, aksi yang dilakukan pihaknya merupakan respons kebijakan efesiensi anggaran yang ditetapkan pemerintah.
“Permasalahan ini betul-betul sangat fatal, betul-betul mencederai, mencederai kehidupan bangsa,” ujar Fikran di lokasi.
Dikatakan Fikran, pada aksi yang dilakukan pihaknya, membawa sedikitnya dua tuntutan yang berfokus pada tagar #IndonesiaGelap.
“Pertama adalah pencabutan inpres nomor 1 tahun 2025, yang kedua evaluasi program makan berkisi gratis yang terkesan dipaksakan dan betul-betul tidak mementingkan rakyat itu sendiri,” cetusnya.
Alasannya, ia melihat pemerintah hanya mempentingkan satu aspek dan menyampingkan aspek-aspek lain yang tidak kalah penting.
“Jadi kita sama-sama bergerak karena mulai dari dikeluarkannya INPRES ini mulai dari teman-teman dari FISH, sudah mulai melakukan pengkajian mengenai permasalahan ini,” imbuhnya.
“Dan memang kita menunggu juga momentum kapan. Ini barang diangkat. Ini barang diangkat Sama-sama kita kawal apinya lebih besar,” tambahnya.
Fikran bilang, aksi yang mereka lakukan merupakan bagian dari membuat tagar #IndonesiaGelap lebih berkibar lagi dan menjadi atensi.
“Aksi ini tidak akan berhenti sampai di sini, sampai dengan tuntutan tercapai,” kuncinya.
Patahkan Jokowi
Diberitakan sebelumnya, aksi mahasiswa dan tagar #IndonesiaGelap seperti saling menguatkan, mematahkan pernyataan Jokowi soal Presiden Prabowo.
Seperti diketahui, Jokowi secara blak-blakan mengatakan bahwa Prabowo merupakan Presiden terkuat dan tidak ada yang berani mengkritiknya.
Hal itu diungkapkan Jokowi karena banyaknya serangan yang ditujukan kepada Prabowo atas kebijakannya hingga dinilai masih didikte pendahulunya.
Di Kota Daeng (julukan Makassar), ratusan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) memperlihatkan perlawanannya dengan melakukan aksi unjuk rasa.
Didominasi warna orange yang menjadi kebesaran mahasiswa UNM, Jalan AP Pettarani, Kecamatan Rappocini, mahasiswa membolkade dengan menggunakan ban bekas hingga bambu.
Pantauan di lokasi, sekitar pukul 15.11 Wita, massa aksi saling bergantian menyuarakan aspirasinya. Menolak efisiensi anggaran yang berimbas pada program Pendidikan.
Di antara massa aksi, beberapa di antaranya membawa petaka aksi bertuliskan kecaman terhadap Prabowo.
“Rezim bajingan kami butuh pendidikan gratis bukan makan gratis,” tulisnya.
Pada petaka aksi yang lain, tertulis juga, “Melucuti pendidikan berkedok efisiensi anggaran. Rakyat dipaksa tolol oleh pemerintah Tai,” ucapnya.
Tidak berhenti di situ, mereka juga membuat tulisan pada kertas berukuran besar, “Efisiensi pemerintah gagal mewujudkan amanat UUD 1945,” tandasnya. (sabar)