Merespon Tangapan Pejabat atas Tagar #Kaburajadulu, Ferdinand; Kalian tak Layak Jadi Pejabat Negara….

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Politikus PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, memberikan tanggapannya terkait tagar #KaburAjaDulu yang ramai diperbincangkan di media sosial.

Ia menyoroti reaksi para pejabat Kementerian dan pihak terkait yang menurutnya tidak bijak dalam menyikapi fenomena tersebut.

“Pesan ini kepada para pejabat Kementerian, anak buah, pembantu Pak Prabowo yang menanggapi tagar #KaburAjaDulu dengan cara tidak baik,” ujar Ferdinand di X @ferdinand_mpu (19/2/2025).

“Saya sarankan kalian lebih baik diam daripada menyakiti hati rakyat,” tambahnya.

Dikatakan Ferdinand, tagar #KaburAjaDulu bukanlah ajakan untuk benar-benar pergi meninggalkan negara, melainkan sebuah ekspresi kekecewaan rakyat terhadap kondisi pemerintahan saat ini.

“Kabur aja dulu itu bukan tindakan rasionalis, tidak mencintai Indonesia, dan bukan sebuah sikap untuk pergi benar-benar kabur,” tukasnya.

Ferdinand bilang, itu merupakan ekspresi kekecewaan, kegundahan, kegelisahan, melihat perilaku pejabat yang tidak baik untuk negara ini.

Ferdinand menekankan bahwa seharusnya para pejabat mengambil pelajaran dari tagar tersebut dan berusaha untuk memperbaiki kinerja mereka.

“Jadi kalian harus berubah lebih baik memimpin negara ini. Bukan malah menanggapinya dengan kalimat tidak wajar, kalian tidak layak jadi pejabat kalau seperti itu,” tegasnya.

Tagar #KaburAjaDulu sebelumnya ramai digunakan warganet sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat.

Beberapa pejabat pemerintahan merespons tagar tersebut dengan pernyataan yang justru semakin memancing reaksi dari masyarakat.

Hingga saat ini, perdebatan terkait tagar tersebut masih terus berlanjut, dengan berbagai pihak yang mengutarakan pendapatnya, baik mendukung maupun menolak makna di baliknya.

Belakangan ini, tagar #KaburAjaDulu menjadi perbincangan hangat di media sosial. Tren ini terutama ramai dibahas di platform seperti X (sebelumnya Twitter), TikTok, dan Instagram.

Banyak warganet yang menggunakan tagar tersebut untuk berbagi perspektif tentang peluang yang ada di luar negeri, baik dalam hal pendidikan, pekerjaan, maupun pengembangan karier.

Fenomena ini mencerminkan keinginan generasi muda untuk mengeksplorasi kesempatan global.

Sebagian besar tertarik untuk melanjutkan studi di universitas terkemuka dunia, sementara yang lain berambisi membangun karier di lingkungan kerja internasional.

Kisah sukses dari mereka yang telah berkarier atau menempuh pendidikan di luar negeri turut menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mencoba peruntungan serupa.

Menanggapi tren ini, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menegaskan bahwa pihaknya mendukung pekerja migran yang ingin mencari peluang di luar negeri.

Namun, ia mengingatkan bahwa proses keberangkatan harus dilakukan secara resmi dan dengan persiapan yang matang agar tidak menimbulkan kendala di kemudian hari.

“Tanpa keterampilan yang memadai, kemampuan bahasa yang baik, serta kesiapan mental, seseorang dapat menghadapi berbagai tantangan saat bekerja di luar negeri,” ujar Abdul Kadir Karding. (sabar)

CATEGORIES
TAGS