Tiada Hari Tanpa Latihan

Loading

Oleh : T. Dewi

Ilustrasi

Ilustrasi

PADA penghujung 2010 saya tugas ke Banjarnegara, Jawa Tengah. Saya berangkat bersama beberapa teman. Dalam perjalanan kami melewati Batalyon Infantri. Salah seorang teman adalah pensiunan instruktur polisi di Purwokerto. Dia menjelaskan di Batalyon Infantri mempunyai motto: “Tiada hari tanpa latihan.”

Mendengar penjelasan tersebut, saya menyahut, “Pak, sebenarnya kita sebagai manusia biasa juga demikian, tidak hanya tentara. Oleh karena dalam melaksanakan kehidupan di dunia ini sebenarnya harus berlatih setiap hari, sebab tanpa latihan tidak mungkin kita dapat bertahan dengan baik menghadapi kehidupan yang tiba-tiba diserang persoalan di rumah, di tempat kerja atau tiba-tiba diserang penyakit.”

Ia pun menyambung, “Benar ya bu, mengendalikan diri perlu dilatih setiap hari, tidak hanya berperang melawan musuh saja yang perlu latihan, tetapi mengendalikan hawa nafsu yang tertuju pada keburukan intinya juga berperang melawan hawa nafsu diri sendiri, agar tidak menjadi lebih buruk.”

Dalam perjalanan itu saya merenung sendiri, tentang bagaimana melatih diri setiap hari agar dapat selalu siap menghadapi berbagai macam tantangan dalam kehidupan ini.

Sebagai manusia yang telah diberi perangkat lengkap oleh Sang Pencipta, yaitu anggota badan, panca indra, pikiran (termasuk penalaran dan pengertian) dan nafsu-nafsu seperti keinginan, kemauan dan kemampuan bertahan untuk melaksanakan kehidupan di dunia ini, seharusnyalah tidak ada masalah saat menghadapi berbagai tantangan kehidupan di dunia ini. Tetapi mengapa banyak diantara manusia belum dapat melaksanakan dengan baik kehidupan ini?

Ternyata, perangkat yang dianugerahkan Tuhan kepada setiap hamba untuk dapat melaksanakan kehidupan di dunia belum digunakan sesuai ketentuan yang ditetapkan Tuhan. Semua perangkat itu seharusnya digunakan untuk keperluan yang baik-baik saja pada setiap harinya, demi kesejahteraan dunia sesuai kehendak Tuhan.

Begitu juga setiap manusia perlu berlatih mengatur strategi dalam melaksanakan kehidupan dengan menggunakan perangkat yang ada. Misalkan, perangkat-berpikir dilatih setiap saat untuk berpikir, menalar persoalan menuju keperbuatan baik dan benar saja sesuai ketentuan Tuhan, sehingga pengertian-pengertian yang tumbuh dalam pikiran juga pengertian yang baik dan benar saja yang tumbuh dalam pikirannya.

Demikian juga dengan keinginan yang tumbuh setiap saat, hendaknya dikendalikan untuk keinginan yang baik dan benar agar kemauan atau semangat mendorong ke arah perbuatan yang baik saja, sehingga daya tahan manusia juga menjadi positif. Hal ini perlu dilatih setiap hari.

Oleh karena itu, sebaiknya memang melatih diri setiap hari untuk selalu berpikir positif dan menumbuhkan keinginan yang baik untuk keselamatan orang banyak dapat menjadi kebiasaan. Memang untuk mendapat kebahagian hidup perlu dilatih. Tiada hari tanpa latihan. ***

CATEGORIES
TAGS