Soko Guru Berusia 500 Tahun

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

DEMAK, (Tubas) – Empat soko guru usia 500 tahun buatan empat dari Sembilan Wali (Wali Songo), pernah menjadi tiang utama Masjid Agung Wali Demak (berdiri 1466), direkonstruksi lagi di Museum Masjid Agung Demak (MMAD) yang kini tengah dirampungkan pembangunannya.

Soko guru yang dulu menyangga Masjid Agung Demak buatan, Sunan Ampel (Tenggara), Sunan Gunungjati (Barat Daya), Sunan Bonang (Barat Laut), dan Sunan Kalijaga (Timur Laut). Tinggi 19,5 M/diameter 1,5 M. Khusus soko dari Sunan Kalijaga, terbuat dari “tatal” (serpihan kayu), diikat/dilem dengan ramuan Jabung, Damar dan Kemenyan dikeringkan selama dua tahun.

Pada restorasi akbar tahun 1983, beaya APBN Rp 700 juta, diketahui empat soko guru lapuk luar biasa. Bagian atas aus, akibat dikencingi ribuan Kelelawar selama ratusan tahun. Bawah, remuk diserang rayap selama berabad-abad. Empat soko guru itu diganti baru dengan kayu jati pilihan/utuh usia lebih 200 tahun. Ditebang dari hutan “Pasar Sore”, Kabupaten Blora.

Saat ini dibangun MMAD, di Timur depan Masjid Agung Demak. Kendati luasnya kurang memadai, tapi diharapkan benda-benda kuno peninggalan Masjid Agung Demak lama dan Kesultanan Demak bisa disimpan disini. Terutama bekas empat soko guru, sebelumnya dikerangkeng dalam sel; Agar tak habis tiap hari dicuili ribuan peziarah, untuk dijadikan “ajimat ampuh”.

Dimuseum baru, empat soko guru direkonstruksi pada posisi masing-masing. Soko guru buatan Sunan Ampel, berdiri di Tenggara. Tiga lainnya, ditegakkan sesuai posisinya saat dulu menyang- ga masjid. Ujung atas dan bawah empat soko guru, sudah tak utuh tampak mengerucut. Paling menarik “soko guru tatal” karya Sunan Kalijaga, tinggal tersisa setengah meter saja. (amary)

CATEGORIES
TAGS