Sofyan Djalil : Dari Pedagang Telor Sampai Menteri

Loading

Menteri Koordinator Perekonomian Kabinet Kerja Sofyan Djalil

Menteri Koordinator Perekonomian Kabinet Kerja Sofyan Djalil

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kalau ada yang berpendapat hidup itu sebuah “misteri” boleh jadi ada benarnya juga. Paling tidak itulah yang dirasakan Sofyan Djalil yang pernah menjadi pedagang telor itik , penjaga masjid dan kondektur Metro Mini. Namun hari ini, Senin (27/10) dilantik sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dalam Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Sebelumnya Sofyan Djalil pernah menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika pada Kabinet Indonesia Bersatu yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perjalanan panjang ditempuh Sofyan yang saat muda pernah menjadi penjual telur itik, penjaga masjid dan kondektur Metro Mini. Tidak banyak yang menyangka. Sofyan akan dipercaya menjadi menteri dua kali dengan presiden yang berbeda.

Sofyan menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika sejak Oktober 2004 hingga Mei 2007 di Kabinet Indonesia Bersatu, pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla. Dalam satu proses perombakan (reshuffle kabinet), kurun waktu 2007 hingga 2009, Sofyan mengemban jabatan sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Indonesia pada kabinet yang sama menggantikan Sugiharto.

Sofyan adalah sarjana hukum bidang hukum bisnis lulusan Universitas Indonesia Jakarta, tahun 1984. Kemudian dua gelar master di bidang kebijakan publik (MA, 1989) dan hubungan ekonomi internasional (MALD, 1991), dan terakhir gelar doktor bidang studi International Financial and Capital Market Law and Policy (PhD, 1993).

Kedatangannya ke Jakarta terkait dengan keikutsertaanya sebagai delegasi Aceh dalam Muktamar Nasional Pelajar Islam Indonesia (PII). Selama sekolah di madrasah, Sofyan adalah seorang aktivis PII Aceh. Tahun 1977, Sofyan mendapat pekerjaan sebagai pengurus mesjid di Pusdiklat Kejaksaan Agung. Setahun kemudian pada tahun 1978, usai bekerja ia kuliah sore melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH-UI) bidang studi hukum bisnis dan tamat pada tahun 1983.

Setelah lulus kuliah, Sofyan menjadi peneliti pada CPIS (Center for Policy and Implementation Studies), Departemen Keuangan dan menangani berbagai proyek penelitian seperti Kupedes dan Simpedes dari BRI, masalah Keluarga Berencana, Evaluasi Sekolah Dasar Inpres, Program Restrukturisasi BUMN, Perdagangan Internasional dan Kerjasama Regional, dan lain-lain.

Ketika tahun 1985 CPIS berencana menyekolahkan beberapa orang penelitinya ke luar negeri, nama Sofyan ikut terpilih dari sekian banyak calon. Ia terlebih dahulu mengikuti Graduate Record Examination (GRE) dan harus mempelajari matematika. Kemudian Sofyan melanjutkan pendidikannya di Tufts University, Amerika Serikat dan menamatkannya pada tahun 1993 dan saat itu Sofyan menjadi orang Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar doktor dari Fletcher School of Law and Diplomacy – Tufts University, AS. (red/sis)

CATEGORIES
TAGS