Posisi Daya Saing Global Indonesia Lemah

Loading

SURABAYA, (tubasmedia.com) – Posisi daya saing global Indonesia relatif lemah, jika dibandingkan dengan Jepang, China, Korea, India dan negara-negara industri utama di ASEAN seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.

Hal itu dikatakan Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Pasar Internasional (KPAI) Kementerian Perindustrian, Harjanto saat tampil bersama Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA), Achmad Sigit Dwiwahjono sebagai nara sumber pada Workshop Pendalaman Industri kepada Wartawan di Surabaya, Senin.

Pada periode 2016-2017, katanya, ranking daya saing global Indonesia berada pada nomor 41, dimana posisi tersebut hanya lebih baik dibandingkan dengan Vietnam yang berada pada posisi ke-60.

Sementara itu, Harjanto menyebutkan kalau untuk memasuki akses pasar internasional tidaklah gampang. Kendati demikian upaya untuk meningkatkan posisi daya saing tingkat global masih akan terus dilakukan.

Menurutnya, produk Indonesia yang diunggulkan bisa menembus pasar internasional adalah produk-produk yang berbasis keunggulan komparatif.

‘’Di sektor inilah keunggulan Indonesia dan kita harus terus menerus menggenjotnya,’’ kata Harjanto.

Dirjen IKTA

Sementara itu, Dirjen IKTA mengatakan masalah yang dihadapi industri kulit dan sepatu/alas kaki saat ini adalah tidak berpihaknya regulasi pemerintah kepada industri bahan baku, asesoris dan tenaga kerja asing.

Selain itu katanya, sebagian besar atau sekitar 60 hingga 70 persen bahan baku, bahan penolong dan asesoris industri sepatu/alas kaki masih harus diimpor. Demikian juga terbatasnya sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.

Hinga kini pangsa pasar sepatu alas kaki Indonesia ke pasar dunia baru 3,3 persen, merupakan peluang untuk terus meningkakan ekspor. Laju pertumbuhannya tahun 2016 mencapai 8,15 % atau lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan industri nonmigas yang mencaai 4,42 %.

Sementara itu, nilai ekspor sepatu/alas kaki tahun 2016 naik 2,95 % dengan surplus US$ 4,15 miliar .’’Semakin terbukanya sistem perdagangan, maka langkah yang harus dilakukan adalah meningkatkan daya saing,’’kata Sigit. (sabar)

 

 

 

 

CATEGORIES
TAGS