Petenis Muda, Suka Pelajaran Matematika

Loading

Laporan : Redaksi

Patricia Imanuela

Patricia Imanuela

JAKARTA, (Tubas) – Manis, gaul, murah senyum dan selalu energik tetapi tetap polos. Itulah kesan pertama Tubas ketika bertemu Patricia Imanuela, petenis muda berbakat yang suka mata pelajaran matematika dan kini termasuk murid terfavorit di kelas VII, SMPN 49 Jakarta.

Meski usianya masih tergolong sangat muda 12 tahun, namun segudang prestasi di bidang olah raga tenis lapangan telah mampu dia persembahkan, baik tingkat daerah maupun nasional bahkan internasional. Patricia begitu teman-temannya memanggil, mengaku belajar tenis sejak di usia 8 tahun. Kecintaannya terhadap permainan olah raga ini pun dimulai karena ia sering melihat orang bermain olah raga tenis lapangan yang kebetulan letak lapangannya berada tidak jauh dari tempat tinggalnya di bilangan LAPAN, Pekayon, Pasar Rebo Jakarta Timur.

Putri dari pasangan Ignatius Loyola Arisdiyo dan Adele Fransisca Nanere ini mulai bergabung di klub tenis lapangan saat ia masih duduk di kelas IV SDN Pekayon 10 Pagi. Sebelumnya, meski belum bergabung di klub profesional, Patricia kecil seringkali mengikuti turnamen dan hasil yang diraih pun cukup membanggakan, minimal masuk tiga besar, sehingga kedua orang tuanya sepakat memasukkan Patricia di klub profesional.

Tidak sia-sia. Sejak menjalani proses latihan di klub prestasi Patricia semakin hari menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. Berbagai penghargaan sebagai juara di beberapa ajang kompetisi, termasuk di beberapa negara Asia mampu dia raih. Hasil ini semakin menunjukkan peningkatan performa kualitas permainan Patricia.

Segudang penghargaan sebagai sang juara cilik mampu dia persembahkan, namun bagi Patricia sekolah tetap yang nomor satu. “Sekolah bagi aku penting, bermain tenis pun penting, jadi kalau harus milih, aku milih dua-duanya alias fifty-fifty-lah,” katanya. Untuk menjadi pemain profesional, menurut Patricia memang tidak mudah, selain menjalani pola hidup disiplin, harus juga memiliki kepekaan terhadap pengembangan strategi permainan. Rutinitas bangun jam 04.30 adalah kewajiban Patricia untuk persiapan berangkat ke sekolah dan masuk kelas pukul 06.30.

Meski kaya akan prestasi, bahkan bisa dibilang menjadi “bintang lapangan” tidak lantas membuat Patricia diperlakukan super istimewa oleh kedua orang tuanya. Tidak seperti kebanyakan anak selebritis dan pejabat yang prestasinya belum jelas tapi diperlakukan sangat berlebihan. Yang pasti tidak dengan Patricia, berangkat ke sekolah tidak selalu diantar dengan kendaraan pribadi, malah justru pulang pergi sering naik angkot.

“Asyik naik angkot, apalagi kalau pulang, aku bisa pulang bareng sama temen-temen yang sejurusan. Kecuali pulang sekolah harus mengikuti jadwal latihan, ya aku diantar karena tempat latihannya jauh,” ujar Patricia polos.

Tidak cukup pola hidup disiplin atau latihan rutin membuat permainan tenis lapangan menjadi bagus, tapi yang tidak kalah pentingnya lagi pengembangan strategi permainan. Sebagai seorang pemain profesional dan masih duduk sebagai pelajar kelas VII SMP, teknik permainan tenis lapangan ternyata tidak bisa dipisahkan dengan pelajaran bidang studi matematika.

“Makanya aku paling suka pelajaran matematika, meskipun semua mata pelajaran aku tetap sukai. Tapi kalau yang berhubungan dengan pengembangan teknik permainan tenis lapangan ya matematika, karena penuh perhitungan,” ungkapnya. (bambang/sari)

CATEGORIES
TAGS