Perajin Sulam Kesulitan Modal

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

PURBALINGGA, (TubasMedia.Com) – Perajin sulam di Desa Penolih, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, mengaku kesulitan modal usaha. Namun mereka tidak berani mengambil pinjaman modal di bank karena takut terlilit hutang. Mereka hanya berharap bantuan modal usaha dari pemerintah yang tidak memberatkan.

Purwanti, salah seorang perajin sulam mengungkapkan, usaha yang digelutinya sejak tahun 1990-an diakui tidak berkembang dengan pesat. Semula kerajinan yang ditekuni bersama tiga karyawannya hanya sebagai sambilan. “Saya menerima jahitan pakaian wanita, pakaian sekolah dan pakaian muslim,” ujar Purwanti.

Karena semakin banyaknya usaha konveksi sebagai pesaing, akhirnya menggeluti usaha sulam. Sudah enam bulan ini Purwanti lebih fokus pada usaha sulam, seperti jahit sulam pita, bantal kursi, dan pesanan sulam lainnya. ”Saya juga mulai membuka kelas privat menjahit sulam, dan juga mengajar sulam di beberapa kelas keaksaraan fungsional,” ujarnya.

Menurut Purwanti, kerajinan sulam tidak banyak digeluti orang. Selain butuh ketelatenan, perputaran modal usaha untuk sulam juga tidak sepesat konveksi. “Kami masih butuh bantuan pemerintah khususnya untuk promosi produk dan jika memungkinkan ada bantuan modal lunak,” tuturnya.

Promosi yang dilakukan saat ini hanya sebatas lokal saja, misalnya jika ada kegiatan ditingkat desa atau kecamatan, ikut bergabung membuka lapak sekedar untuk memamerkan produknya.

”Bagaimana mau promosi, untuk modal saja kami rasa masih kekurangan. Jadi, ketika ada pesanan dalam jumlah banyak, kami baru membeli bahan bakunya. Kami tidak mampu untuk menyimpan bahan baku berupa kain dalam jumlah banyak dan lama,” tutur Purwanti. (joko suharyanto)

CATEGORIES
TAGS