Perajin Sepatu dan Sandal Tasikmalaya Terancam Gulung Tikar

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

TASIKMALAYA, (TubasMedia.Com) – Perajin tradisional sandal dan sepatu di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat mengeluh karena satu tahun terakhir ini usahanya sepi pesanan sehingga terancam gulung tikar.

Kondisi itu dirasakan sejak dibukanya perdagangan bebas sehingga produk dari Cina gencar masuk ke pasaran dalam negeri tanpa kendali

Menurut sejumlah para perajin sandal Tasikmalaya sejak dibukanya pasar bebas ASEAN – Cini diberlakukan awal tahun 2010, penyerapan pasar terhadap sandal asal Tasikmalaya mengalami penurunan mencapai 50 persen.

Asep (40), seorang pengusaha sandal dan sepatu Tasikmalaya kepada tubasmedia.com, pekan lalu, mengatakan dalam waktu dekat ini dia terpaksa akan merumahkan karyawannya secara bergilir.“Namun saat ini, mereka masih saya pertahankan untuk tetap bekerja dengan produksi yang lebih sedikit. Tapi bila keadaan terus begini, kemungkinan terpaksa akan saya liburkan secara bergilir” katanya.

Jatuhnya harga jual sandal lokal Tasik di pasaran, karena harga jual sandal Cina lebih murah dibanding produk lokal. Mahalnya harga bahan baku juga membuat para perajin lokal tidak bisa bersaing dengan produk Cina.“Mereka terpaksa jual murah, satu kodi Rp 150.000 hingga Rp 250.000. Kalau sandal produksi Tasikmalaya harga per kodinya rata-rata mulai dari Rp 300.000 sampai Rp 500.000,” katanya. (hakri)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS