Perajin Kerudung Tasik Butuh Modal

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

TASIKMALAYA, (Tubas) – Sejumlah pengusaha kerudung di Kab/Kota Tasikmalaya, sejak beberapa bulan terakhir, ketiban rezeki nomplok. Pasalnya, produksi kerudung dengan konsep lukis atau dikenal dengan sebutan colet, sedang digemari masyarakat Jawa Barat.

Desain kerudung asal Tasikmalaya, selain menawarkan nilai seni pada lukisan dengan beragam motif, kualitas lukisan yang menempel pun tergolong tahan lama. Setelah diseterika, jenis cat sablon yang dipergunakan untuk melukis kerudung itu akan timbul dan kuat seperti karet.

Produksi kerudung Tasikmalaya, ternyata tidak luntur warna dan lukisannya tahan dimakan usia, tidak mudah lapuk seperti, kerudung buatan luar Tasikmalaya. Namun, para perajin kerudung Tasikmalaya membutuhkan modal pendukung usaha.

Menurut Hj. Iis, selama beberapa bulan terakhir, sebanyak 100 kodi sudah terjual, bahkan pada akhir Desember nanti ada permintaan dari luar negeri, seperti dari Timur Tengah, Malaysia dan negara Asia lainnya.

Banyaknya order dari dalam negeri dan luar negeri, pertanda bahwa produksi kerudung mendapat respon positif dari konsumen.

Upaya para produsen kerudung lukis acapkali merasa keteteran saat disodori order dengan motif yang beragam. “Kami tergolong terbatas dalam hal mencari model atau motif lukisan baru,” kata Hj. Iis.

Selama ini, dari sekitar 10 produsen kerudung lukis di kampung itu, hanya ngawag, tanpa ada dukungan perangkat lain, seperti internet untuk mencari referensi mengenai motif baru dan berkualitas.

Namun sangat disayangkan, pihak Pemkab dan Pemkot Tasikmalaya, belum melakukan program pembinaan sumber daya manusia (SDM) baik pengembangan desain apalagi permodalan.

“Khusus modal misalnya, sejauh ini belum pernah ada semacam dana bergulir yang bisa dimanfaatkan oleh kami dalam mengembangkan usaha. Beban operasional setiap hari, seperti pembelian cat dan upah kerja dirasakan belum mampu tertangani dengan modal sendiri,” kata Iis. (hakri miko)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS