Penistaan yang Dilakukan Rizieq, Sangat tak Beradab

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Usai melaporkan Imam Besar Habib Rizieq Sihab atas dugaan penistaan agama ke Kepolisian Daerah Metro Jaya, Senin, (26/12/2016), Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) Angelo Wake Kako mendapat sambutan positif dari sejumlah advokat tanah air.

Langkah Organisasi Kemahasiswaan bersemboyan “Pro Ecclesia et Patria” ini dinilai sangat berani melawan perbuatan diskriminasi dan penghasutan serta penistaan agama lain.

Setidaknya ada 125 Advokat sudah menyatakan dukungan dan siap berada dibelakang PP PMKRI. Selasa malam, (27/12) para advokat ini mengadakan pertemuan disebuah rumah makan di sekitar Menteng telah membentuk sebuah tim advokasi. Mereka menunjuk pengacara senior, Petrus Selestinus sebagai Koordinator Tim Kuasa Hukum PMKRI.

Petrus Selestinus, ketika dikonfirmasi The Indonesan Post, Rabu, (28/12/2016) membenarkan ihkwal pertemuan tersebut.

Petrus menjelaskan bahwa dia dan timnya sudah siapkan beberapa materi untuk mendukung PMKRI melalui jalur hukum. Dikatakanya, dukungan itu juga terus mengalir khususnya dari rekan-rekan sesama advokat.

“Iya..hingga saat ini, dukungan itu terus mengalir dari berbagai pihak. Khususnya dari para advokat yang sudah gerah dengan carut marutnya hukum di negeri ini. Hukum dibuat tak berdaya, dibuat mandul oleh segelintir orang,” tegas Petrus.

Lanjut Petrus, kasus penistaan yang melibatkan Habib Rizieq ini sudah sangat menyayat hati dan sangat tak beradab karena menyinggung perasaan umat lain.

“Jika anda lihat videonya, setiap kalimat yang diucapkan Rizieq sudah memenuhi syarat dan unsur-unsur kesengajaan serta didukung bukti yang kuat untuk diproses secara hukum,” ujar Petrus.

Terkait isu demonstrasi yang beredar menuntut Habib Rizieq segera diproses, Petrus menepis dan mengatakan sejauh ini belum ada indikasi pengerahan massa seperti yag didengungkan. Dia menjelaskan ke 125 Advokat ini juga bersama PMKRI sudah sepakat hanya menempuh jalur hukum.

“Tidak ada indikasi pengerahan massa. Kami bersepakat untuk fokus melalui jalur hukum. Kita lebih menghormati proses hukum dan tidak mau turun ke jalan ugal-ugalan seperti yang dilakukan FPI. Kita ini orang-orang tertib koq,” tukasnya. (red)

 

CATEGORIES
TAGS