PBB Berkabung

Loading

Laporan: Redaksi

PBB

PBB

JAKARTA, (Tubas) – Bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa dinaikkan setengah tinggah selama tiga hari, mulai Sabtu (27/8), setelah serangan bom di Gedung PBB di Kota Abuja, Nigeria, yang menewaskan sedikitnya 18 orang dan banyak yang cedera, Jumat (26/8).

Serangan itu mengakibatkan PBB berkabung. Dari markas besarnya di New York, Jumat, Presiden Sidang Majelis Umum PBB, Joseph Deiss, mengutuk serangan bom mobil terhadap markas PBB di Nigeria itu. Ia menyebutkan, itu adalah “kehilangan yang sangat besar bagi keluarga besar PBB”.

Seperti diberitakan media massa, gedung PBB yang dibom itu terletak di kompleks Abuja. Di sana, terdapat sejumlah bangunan yang menampung kantor dan 26 lembaga pembangunan serta kemanusiaan PBB. Lokasi itu diserang oleh satu bom mobil sekitar pukul 11.00 waktu setempat, Jumat. Pada saat itu, ratusan anggota staf PBB sedang bekerja di kompleks tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menutuk serangan itu. Ia mengatakan, ini adalah serangan terhadap mereka yang mengabdikan diri untuk membantu orang lain. “Kami mengutuk aksi mengerikan ini, sepenuhnya,” kata Ban kepada wartawan di Markas PBB di New York, Jumat.

Ledakan bom bunuh diri menewaskan sedikitnya 18 orang. Selain itu, sejumlah orang terperangkap di dalam gedung yang sebagian besar hancur. Beberapa saksi mengatakan, bom itu meledak setelah seorang tersangka menerobos pengamanan dan menabrakkan mobilnya ke bangunan tersebut. Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu.

“Sejauh ini kami menemukan 18 korban tewas dan delapan orang cedera,” kata Mike Zuokumor, kepala kepolisian untuk wilayah ibu kota federal yang mencakup Abuja, kepada wartawan.

Menurut Zuokumor, penyerang bunuh diri itu tewas seketika pada saat bom menghancurkan tubuhnya. “Saya tidak bisa mengatakan berapa banyak orang yang masih berada di dalam bangunan itu. Operasi penyelamatan masih terus dilakukan,” katanya.

Seorang staf PBB mengatakan, orang-orang terperangkap di dalam bangunan yang rusak parah itu. “Saya tidak tahu apa yang terjadi. Banyak orang masih terperangkap di lantai-lantai atas dan kami memerlukan derek untuk menurunkan mereka, kata staf PBB itu. (emt)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS