Pasar Semen Lesu

Loading

150323032010_semen5

JAKARTA, (tubasmedia.com)- Pasar semen di Indonesia melemah. Pelemahan pasar semen didorong perlambatan pertumbuhan kebutuhan semen yang hanya tercatat 4 persen.Tahun ini, secara umum, industri semen mengalami tantangan berat akibat lesunya ekonomi, serta kekosongan stimulus belanja fiskal yang sebelumnya diharapkan dapat menggenjot peningkatan infrastruktur.

Pelemahan pasar semen didorong oleh perlambatan pertumbuhan kebutuhan yang hanya tercatat sebesar 4 persen. Alhasil kebutuhan selama triwulan pertama hanya 13,9 juta ton, sementara periode yang sama tahun lalu masih bertengger di angka 14,3 juta ton.

Menurut Chief Financial Officer (CFO) PT Holcim Indonesia Tbk, Kent Carson, harga bahan baku lebih tinggi 30 persen, biaya tenaga kerja melonjak 27 persen, dan biaya listrik mengalami peningkatan secara terus menerus selama 2014 hingga lebih dari 60 persen.

“Kenaikan-kenaikan biaya tersebut menyebabkan laba kotor kami jatuh sebesar 23 persen dari sebelumnya Rp 689 miliar menjadi Rp 533 miliar,” kata Carson, Minggu (3/4/2015).

Pelemahan pasar, kata Crason menjadi penyebab utama penurunan volume penjualan, serta tidak membuat biaya penjualan dan distribusi berubah. Sebaliknya, biaya umum dan administrasi justru semakin melambung dengan adanya pekerjaan pada proyek administratif.

Tahun ini, secara umum, industri semen mengalami tantangan berat akibat lesunya ekonomi, serta kekosongan stimulus belanja fiskal yang sebelumnya diharapkan dapat menggenjot peningkatan infrastruktur.

Di sisi lain, kompetisi industri semen semakin ketat dengan hadirnya pemain-pemain baru yang telah menyebabkan kelebihan pasokan di pasar sementara biaya operasional dan produksi terus meningkat tajam.(rel/edi s)

CATEGORIES
TAGS