Negeri Tiongkok Paling Banyak Memenjarakan Wartawan

Loading

index

BEIJING, (tubasmendia.com)- Negeri Tiongkok dinilai paling banyak memenjarakan wartawan hanya karena tulisan jurnalistiknya.

Pernyataan itu dilontarkan oleh Komite Perlindungan Wartawan (Committee to Protect Journalists, CPJ) seraya menandaskan Gao Yu (71) adalah satu dari 44 wartawan China yang dipenjarakan.

Pengadilan Negeri China di Beijing Tiongkok menjatuhkan hukuman tujuh tahun penjara terhadap Gao Yu, seorang wartawati yang dituding membocorkan dokumen rahasia negara-nya ke situs asing.

Majelis hakim Pengadilan Negeri China itu menyatakan, terdakwa Gao, terbukti telah menyerahkan rahasia negara kepada pihak asing secara illegal.

Pemerintah China belum mengonfirmasi dokumen mana yang telah dibocorkan, namun diyakini hal itu berhubungan dengan dokumen strategi Partai Komunis yang dikenal sebagai “Dokumen No 9”.

Dinyatakan, dokumen No.9 itu memaparkan soal penegakan ideologi dan pembatasan demokrasi masyarakat sipil dan kebebasan pers. Amnesty International menyebut pemenjaraan itu sebagai penghinaan terhadap keadilan.

Menurut , peneliti dari kelompok pemerhati HAM, William Nee, terdakwa Gao adalah korban kesewenang-wenangan undang-undang rahasia negara yang disusun dengan kalimat-kalimat kabur, hanya digunakan untuk menindak para aktivis sebagai bagian dari serangan terhadap kebebasan berekspresi oleh pemerintah.
Gao ditahan pada April 2014. Beberapa minggu kemudian, jaringan televisi pemerintah CCTV menayangkan video Gao, wajahnya nampak dikaburkan, memberikan pengakuan bahwa ia telah membuat “kesalahan besar”.

Shang Baojun, salah seorang pengacara Gao, mengatakan, mereka sangat kecewa dengan putusan tersebut dan akan mengajukan banding. Pengacaranya mengatakan, Gao membuat pernyataan itu karena polisi mengancam anaknya. Wartawati ini kemudian diadili pada November.

Seorang pengacaranya yang lain, Mo Shaoping, mengatakan kepada BBC bahwa pengakuan paksa itu tidak sah dan justru merupakan dasar untuk banding.

Gao adalah wartawan perempuan yang sangat dihormati, yang laporannya dimuat media di Hong Kong dan tempat-tempat lainnya.

Ia sudah pernah dipenjara tahun 1990-an. Saat itu ia dihukum karena mengirimkan sejumlah dokumen partai, termasuk pidato presiden waktu itu, Jiang Zemin, ke sebuah koran Hong Kong.(rel/marto)

CATEGORIES
TAGS