Negeri Ini Sudah Dalam Kondisi Darurat Narkoba

Loading

Oleh : Marto Tobing

Ilustrasi

Ilustrasi

NEGERI ini sepertinya sudah dalam kondisi darurat narkoba. Tak hanya di kalangan artis, foto model, mau pun masyarakat biasa namun aparat penegak hukum seperti hakim pun sudah tak luput dari imbas narkoba.

Bahkan data yang dihimpun Ketua DPP Granat, Hendri Yosodiningrat SH mengungkapkan korban meninggal dunia akibat ketergantungan narkoba, setiap harinya sudah mencapai 50 jiwa. Maka, apa jadinya moral bangsa ini jika seorang hakim yang sejatinya sebagai benteng terakhir bagi penegakan hukum dan keadilan, justru menjadi pesakitan karena kasus narkoba. Bicara soal hukuman maksimal vonis mati dimungkinkan sebagai efek jera tidak juga, selama penguasa tunggal pemberi grasi masih tetap bermurah hati. Lalu, apa sebetulnya yang terjadi dengan aparat penegak hukum kita?

Selasa petang (16/10) aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap seorang hakim PN Bekasi, Puji Wijanto (PW) sedang berkaraoke di Illigals Hotel and Club di Jalan Hayam Wuruk Jakbar. Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal (Irjen) Benny Jozua Mamoto menjelaskan, mulanya pihak BNN menerima informasi tentang kegiatan PW bersama rekannya mengonsumsi narkoba di tempat karaoke itu.

Benar adanya, petugas BNN memergoki PW sedang asyik bernyanyi bersama S rekannya seorang pria Jayapura dan dikerumuni empat wanita penghibur. Keempat perempuan asal Jakarta, Bogor, Bandung dan Purwodadi itu berinisial Le (29), An (26), Ni (22) dan In (20), bersama PW dan S langsung digelandang ke kantor BNN sekaligus dilakukan urine test masing-masing.

PW mengaku mengeluarkan dana Rp 11 juta dari sakunya sendiri untuk membeli narkoba jenis ekstasi (inex) 20 butir dan beberapa gram jenis sabu di tempat karaoke Illigals Hotel and Club dengan ditemani keempat perempuan penghibur. “Inex (ekstasi) Rp 300 ribu per butir PW ambil 20 butir, sabu Rp 7,5 juta dan room-nya Rp 3,5 juta,” jelas PW mengakui saat diperiksa di kantor BNN Jaktim Selasa (16/10).

PW mengaku pesta narkoba bersama empat perempuan itu untuk menyambut dua teman lamanya yang seorang di antaranya berasal dari Jayapura. Sebab PW mengaku pernah selama 2,5 tahun di Jayapura sebagai hakim. Ternyata hakim PW itu selama ini sudah menjadi target operasi BNN. “Kami menangkap yang bersangkutan berdasarkan penyelidikan,” ujar Benny.

Ironisnya, Komisi Yudisial (KY) saat ini, juga sedang mengusut 10 orang hakim yang diduga sebagai pemakai narkoba. Dari kesepuluh hakim ini sudah termasuk PW hakim PN Bekasi yang baru ditangkap. “Tersebar di Sumatera dan Jawa. Kami masih mencari informasi,” ujar Ketua Bidang Pengawasan dan Investigasi KY, Suparman Marzuki menanggapi tubasmedia.com, Rabu (17/10). KY masih sedang mengumpulkan data untuk ditindaklanjuti bila hakim itu terbukti atau tertangkap tangan. Peristiwa penangkapan hakim narkoba ini hanya berselang lima hari sebelumnya, disusul peristiwa menghebohkan, seorang model cantik, Novie Amalia (25) menabrak tujuh orang di Jalan Gajah Mada Jakbar pada 11 Oktober lalu.

Novie nekad mengemudikan Honda Jazz warna merah B 1804 POP hanya dengan mengenakan pakaian dalam. Hasil pemeriksaan kepolisian bekerjasama dengan BNN ternyata saat mengemudikan mobilnya, Novie positif mengonsumsi narkoba jenis ekstasi dan bau minuman keras.

Menurut Kapolsek Tamansari, Kompol Khoiri, saat menyetir mobilnya itu Novie sedang galau, memacu mobilnya ke arah Jalan Rasuna Said terus ke daerah Menteng hingga sampai di depan Istana Merdeka. Saat melintas di depan istana, Novie mengaku sakit kepala. Namun dia tetap mengemudikan mobilnya ke arah Harmoni.

Saat itulah Novie mengalami halunisasi, mendengar bisikan bahwa kalau ingin meninggal dia harus mandi. Akibat bisikan itu, Novie melucuti sendiri pakaiannya dan dibuang di pinggir jalan. Dilihat dari foto, tampak dia hanya mengenakan pakaian dalam, bukan bikini. Sampai di Jalan Gajah Mada, terjadi tragedi menabrak tujuh orang termasuk dua anggota Polsek Metro Tamansari. “Ketujuh orang itu hanya cedera ringan,” kata Khoiri.

Menurut pengacara Novie, Chris Sam Siwu, kliennya memperoleh bisikan sebelum peristiwa tabrakan itu terjadi. Saat menjalani pemeriksaan di RS Polri, perempuan model cantik asal Medan ini sama sekali tidak sadar apa yang terjadi pada dirinya.

Menurut psikiater dr. Poppy Sp.KJ, setiap jenis narkoba yang dikonsumsi bisa memunculkan dampak perilaku beragam. Karena itu dibutuhkan pemeriksaan mendetail, dengan demikian baru dapat ditemukan akan masalahnya. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS