Mineral Masih Diekspor Dalam Bentuk Mentah

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

BANDUNG, (TubasMedia.Com) – Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur (BIM) Kementerian Perindustrian Panggah Susanto) mengatakan, sekarang ini pada umumnya mineral masih diekspor dalam bentuk mentah. Karena itu, Kementerian Perindustrian tengah menyusun roadmap pengembangan industri berbasis mineral, terutama besi baja, alumunium, tembaga, dan nikel.

“Apabila mineral seperti bijih besi, bauksit, nikel, dan tembaga tersebut diolah akan memberi nilai tambah yang sangat berarti,” kata Panggah pada acara Lokakarya Pendalaman Kebijakan Industri di Bandung menambahkan langkah ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Percepatan Peningkatan Nilai Tambah melalui Pengolahan dan Pemurnian Mineral di Dalam negeri.

Sebagai perbandingan, berdasar data Kemenperin, harga satu ton iron ore US$60 . Nilai ini akan meningkat menjadi US$350 per ton apabila diolah menjadi sponge iron dan US$700 per ton jika diolah lagi menjadi produk slab atau billet.

Bauksit seharga US$17 per ton akan meningkat nilainya menjadi US$350 per ton jika diolah menjadi alumina. Apabila diolah lagi menjadi aluminium, maka harganya akan meningkat menjadi US$2.500 per ton.

Untuk mineral nikel, harga Ni ore US$25 per ton. Apabila diolah menjadi FeNi dan baja tahan karat, maka nilainya akan meningkat masing-masing menjadi US$2.574 per ton dan US$2.627 per ton. Demikian pula untuk tembaga.

Pengolahan menjadi concentrate akan meningkatkan nilai menjadi US$3.000 per ton dibanding Cu Ore yang harga per tonnya US$80 per ton. Apabila diolah menjadi ingot, nilainya akan melambung lagi menjadi US$8.000 per ton. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS