Menumbuhkembangkan Industri Kecil, Pemerintah Daerah Harus Punya Konsep

Loading

Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA), Reni Yanita

 

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Idealnya, Pemerintah Daerah (Pemda), khususnya para Kepala Dinas Industri di seluruh tanah air, harus memiliki konsep atau program untuk membangun serta mengembangkan  industri kecil di daerah masing-masing.

‘’Pemda harus memilikinya dan para Kepala Dinas wajib memahami apa itu konsep dan ini pula yang belum mereka pahami,’’ kata Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA), Reni Yanita dalam perbincangan dengan sejumlah wartawan di kantornya di Jakarta, Selasa petang.

Kepada Reni sebelumnya dimintai komentar sekitar adanya industri kecil yang memproduksi alat-alat pertanian dan sudah berusia 200 tahun  di wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara tapi hidupnya kembang kempis.

Sebagaimana diberitakan, Industri Kecil Menengah (IKM) maupun industri rumah tangga (home industri) di Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara sudah digeluti secara turun-temurun, bahkan kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak 200 tahun silam.

Mereka umumnya memproduksi alat-alat pertanian dan perkebunan berbahan baku logam atau per mobil, tapi usaha tersebut tidak berkembang akan tetapi jalan di tempat.

Pandai Besi di Sitampurung, Siborong-borong

Dirjen IKMA Reni menyatakan, kenapa kegiatan yang sudah berusia 200 tahun itu tidak berkembang? harus dikaji secara cermat akar masalahnya. Pemerintah setempat dalam hal ini Dinas Industri sebagai ujung tombak pemerintah, harus secara aktif mencari tau dimana persoalannya.

Maka itu saya tekankan, lanjut Reni, pentingnya konsep atau program agar upaya menumbuhkembangkan sektor tersebut dapat dilakukan secara kontinyu dan terarah.

‘’Berikan mereka penyuluhan dan pelatihan-pelatihan, siapkan peralatan yang mereka butuhkan dan diajari hingga menyangkut administrasi. Ini hanya bisa diwujudkan jika pemerintah daerah setempat punya konsep,’’ katanya.

Namun lanjut Reni, agar pemerintah dapat segera memberi bantuan penyuluhan dan sebagainya, para pandai besi dimaksud sebaiknya dan wajib membentuk kelompok usaha yang lengkap berbadan hukum.

Jika para pandai besi itu sudah memiliki badan usaha dan tidak lagi tampil secara perorangan, kata Reni, mereka sudah bisa mengajukan proposal kepada pemerintah pusat melalui dinas industri setempat.

‘’Berdasarkan proposal yang sudah disahkan dinas industri setempat, nanti pemerintah pusat mengkaji bantuan apa saja yang layak diberikan kepada mereka,’’ jelasnya.

Kemasan Kacang Sihobuk

Mutu Kemasan

Sementara itu dalam perbincangan, Dirjen Reni mengatakan kemasan makanan dan minuman yang diproduksi IKM juga teramat penting untuk diperbaiki karena umumnya tidak sedikit kemasan itu yang tampil apa adanya.

Diakui oleh Reni bahwa perbaikan tampilan kemasan makanan dan minuman pasti membutuhkan biaya. Akan tetapi menurut Reni, biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki mutu kemasan akan menjadi tidak ada artinya jika dibandingkan dengan hasil yang akan diperoleh para pengusaha IKM.

Bukan tidak mungkin kata Reni, harga produk akan naik jika tampilan kemasan dipercantik. Selain itu, masa simpan makanan dan minuman juga akan lebih panjang jika kemasannya bagus.

Ditanya bagaimana cara memperbaiki kemasan, dikatakan bahwa mesin kemasan tersebut dapat disiapkan pemerintah yang biasanya disediakan di Rumah Kemasan yang ada di tingkat kabupaten maupun propinsi.

Para pengusaha industri kecil dapat menggunakan mesin kemasan dimaksud baik secara perorangan maupun secara kelompok.

Tapi masalah yang sering kami hadapi, kata Reni, tidak sedikit dari antara pengusaha industri kecil menolak perbaikan mutu kemasan dengan alasan, tampil seperti yang sekarang saja, produknya tetap laku koq dan sudah ada pasarnya.

‘’Lalu untuk apa lagi diperbaiki, habis-habisin biaya,’’ kata Reni mengutip ucapan para pemilik industri kecil.

‘’Tapi kami tidak akan berhenti mempropagandakan perlunya memperbaiki mutu kemasan dan kami yakin, tahun depan, semua kemasan produk makanan dan minuman sudah tampil bagus,’’ katanya.

Mesin Pemeras Kelapa

Bantuan Mesin

Di bagian lain keterangannya disebut jika pemerintah daerah ingin memberikan bantuan mesin kepada industri kecil, sebaiknya dikonfirmasikan dulu kepada para industri kecil, kira-kira mesin yang bagaimana yang dibutuhkan.

Konfirmasi ini kata Reni penting agar nanti spek mesin yang disumbangkan sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga mesin itu tidak sia-sia.

Hal ini dikatakan Reni mengomentari mesin pemeras kelapa yang diberikan kepada pengusaha dodol di Pasar Bengkel Serdang Bedagai, tidak dapat digunakan karena tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.

Sebagaimana diketahui, sekitar 50 unit mesin pemeras kelapa disumbangkan pemerintah kepada pemngusaha dodol di Pasar Bengkel. Mesin tersebut semula diharapkan dapat mempercepat pemerasan kelapa sehingga memproduksi dodol dapat lebih cepat lagi.

Tapi nyatanya, mesin pemeras kelapa dimaksud bukannya mempercepat pekerjaan meras kelapa, tapi sebaliknya memperlambat karena spek mesin tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. (sabar)

 

 

 

 

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS