Menteri BUMN: Biaya Logistik Transportasi Laut Ditekan
BAKAUHENI, (tubasmedia.com) – Fasilitas pelabuhan penyeberangan paling sibuk di Asia Tenggara Bakauheni – Merak masih perlu dibenahi. Keterlambatan kapal feri penyeberangan masih sering terjadi. Waktu tempuh yang molor juga menyebabkan kapal harus menunggu di tengah laut dengan menghabiskan bahan bakar solar (BBM subsidi) 500 liter.
Dalam pelayaran Merak – Bakauheni, kemarin, Menteri BUMN Rini Sumarno mendengarkan keluhan penumpang kapal feri dan berjanji akan menekan biaya logistik transportasi laut yang saat ini masih tinggi.
“Ini program kami untuk diturunkan,” kata Rini.
Kepala PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni La Mane mengatakan jumlah kapal tidak sebanding dengan jumlah dermaga sehingga perjalanan kapal sering terganggu. Saat ini ada enam dermaga di Pelabuhan Bakauheni dan lima dermaga di Pelabuhan Merak dan kapal yang beroperasi sebanyak 52 unit.
Rini berjanji akan membenahi dan memperbaiki kondisi transportasi laut termasuk jalur penyeberangan Selat Sunda. Jalur ini tidak hanya digunakan sebagai jalur penyeberangan barang maupun manusia, tapi juga objek wisata.
“Sarana transportasi laut akan lebih bernuansa tempat wisata,” katanya. (sis)