Luhut: Sekarang ITB Kalah, Presidennya dari UGM…

Loading

ITB.jpg2

BANDUNG, (tubasmedia.com) – Indonesia masih kekurangan insinyur. Padahal keberadaan insinyur sangat penting untuk menunjang percepatan pembangunan infrastruktur, terutama dalam bidang ketahanan energi.

“Kita ini kebanyakan ilmu sosial, ahli politik, tapi insinyur kurang. Makanya di kita banyak yang ingin jadi politikus,” kata Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB).

Sadar akan kurangnya jumlah para ahli dalam bidang ketahanan energi, ia meminta ITB menambah jumlah kampusnya. Ia ingin kampus ITB ada di berbagai daerah.

Alasannya, banyak yang berminat menjadi mahasiswa ITB. Tapi kuota yang ada sangat terbatas. Alhasil, lebih banyak yang tidak diterima ITB daripada yang berhasil masuk menjadi mahasiswa ITB.

“Bikinlah ITB-ITB mini di daerah di luar Bandung. Itu saya kira akan membantu (menciptakan lulusan berkualitas di daerah),” ucapnya.

Luhut mengakui, lulusan ITB memiliki peran penting dalam pembangunan di Indonesia. Bahkan dalam berbagai instansi, ia seringkali menemukan banyaknya alumni ITB.

“Bingung juga saya, ini dari ITB, itu dari ITB. Tapi sekarang ITB kalah, Presidennya dari UGM,” kelakarnya.

Sementara selain mendukung agar memiliki kampus di daerah, ia juga mendukung ITB agar memiliki akreditasi internasional. Sehingga ITB menjadi kampus bergengsi yang diakui dunia dan masuk sebagai 25 kampus top internasional.(red)       

CATEGORIES
TAGS