KPK Segeralah Tancap Gas, Tak Perlu Banyak Omong

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

Fauzi Aziz

Fauzi Aziz

PIDATO Presiden SBY Senin malam 8 Oktober 2012 yang disiarkan langsung oleh media televisi dan diliput sejumlah wartawan koran dan majalah nasional tentang penyelesaian konflik penanganan korupsi antara KPK dan POLRI untuk kasus korupsi simulator SIM, melegakan kita semua.

Sepertinya ada harapan baru dan energi tambahan untuk menangani kasus-kasus korupsi yang sekarang ini banyak diterpa berbagai kondisi yang terkesan maju mundur. Sementara ekspektasi masyarakat sangat tinggi dan harap-harap cemas apakah KPK, POLRI dan Kejagung benar-benar serius bisa menangani tindak pidana korupsi dengan berhasil.

Kalau sikap masyarakat rasanya sudah jelas dan bulat pandangannya bahwa korupsi harus diberantas. Keraguan justru muncul apakah ketiga lembaga hukum itu bisa menyelesaikan hutang-hutangnya atas perkara korupsi yang ditanganinya.

Lampu hijau sudah dinyalakan kembali oleh Presiden SBY dalam pidatonya. Bersegeralah KPK, POLRI dan Kejagung merapatkan barisan saling topang dan bersinergi melakukan upaya bersama secara sistimatis dan profesional memberantas korupsi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Jangan lagi membuat polemik-polemik baru tanpa guna hanya buang-buang waktu, pikiran, tenaga dan biaya. Kondisi di masyarakat sudah sangat terang benderang dan jujur. Harus dikatakan bahwa masyarakat sudah hampir kehilangan kepercayaan dan kalau ini mengkristal tentu tidak baik dampaknya.

Abraham Samad dkk unsur pimpinan KPK sudah mendapatkan dukungan politik dan moral dari presiden. Jangan banyak ngomong lagi, langsung saja tancap gas dan lakukan sesuatu secara profesional untuk mengubur keraguan masyarakat atas kerja KPK.

Tidak usah ngomong besar lagi bahwa dalam sekian waktu akan ada aktor koruptor kelas kakap segera terjaring sebagai tersangka, tapi nyatanya hampa. Tidak usah lagi bertanya kepada wartawan tahu nggak judul lagunya KD, tinggal menghitung hari yang maksudnya bahwa sebentar lagi ada tersangka baru. Sudah libas saja kalau dua alat bukti sudah terpenuhi, umumkan siapa mereka sebagai aktor koruptor baru yang menjadi tersangka.

Terus begitu rutin dikerjakan, abaikan ocehan wakil-wakil rakyat di DPR, jangan dilayani. Biar mereka konsentrasi ngurusin kerjaannya sendiri sebagai wakil rakyat, meski pun rakyat merasa tidak terwakili. Mereka itu kan wakilnya partai dan mewakili dirinya sendiri di DPR. KPK jangan cengeng dan jangan sering-sering jumpa pers untuk menyampaikan sesuatu yang hasilnya belum jelas.

Kalau para pimpinan KPK merasa ditekan oleh siapa pun yang bermaksud melemahkan upaya anda, anggap saja ada setan lewat. Manusia tidak boleh kalah dengan setan dan manusia tidak boleh takut dengan setan. Anda kalau sering-sering ketemu dengan setan, malah jantungnya makin kuat dan makin tahan banting.

Mintalah dukungan dari Allah Sang Pencipta dengan doa-doa mustajab agar KPK dapat tenang melaksanakan misi mulia memberantas korupsi. Yang diperlukan oleh masyarakat adalah hasil bukan proses. Kalau bapak-bapak di KPK, POLRI dan di Kejagung memang perlu pendekatan proses karena aturannya begitu.

Kalau prosesnya sudah dilakukan dengan baik dan benar, maka hasilnya diumumkan kepada publik, ini lho koruptornya, mau teri atau kakap umumkan saja sebagai hasil kerja profesional. Kalau rutin dilakukan lama-lama masyarakat akan pulih kepercayaan atas kerja KPK, POLRI dan Kejagung dalam menangani perkara tindak pidana korupsi di negeri ini.

Percayalah bapak-bapak, dari 240 juta penduduk Indonesia tidak ada 5 persen yang tidak setuju korupsi itu diberantas tuntas. Yang kurang dari 5 persen itu anggap saja mereka itu para “koruptornya” baik yang sudah terbukti maupun yang belum terbukti.

Jadi, menjadi aneh kalau anda lebih takut kepada koruptor ketimbang merasa nyaman didukung oleh sebagian besar rakyat Indonesia yang anti korupsi. Anak-anak sekolah dan mahasiswa saja mendukung kerja bapak-bapak semua sebagai aparat penegak hukum.

Dunia memang suka terbalik-balik, menjadi manusia lebih senang dimanjakan oleh SETAN daripada dimuliakan oleh ALLAH yang maha pemurah dan pengasih, maha pengampun dan maha penolong. Lha setan kerjaannya kan membuat sesat dan menyesatkan manusia. Jadi kalau korupsi dianggap sebagai perbuatan setan, maka pelakunya adalah temannya setan. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS