Komisi B DPRD Medan Respons Aspirasi Guru SMAN

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

MEDAN, (Tubas) – Saat Komisi B DPRD Kota Medan inspeksi mendadak (sidak) di SMAN 3, 4, 7 dan SMKN 5 Medan, baru-baru ini, banyak guru menyampaikan keluhan terkait dengan sistem Penerimaan Siswa Baru (PSB). Para guru tersebut meminta agar anak-anak mereka diprioritaskan masuk di sekolah tempat mereka mengajar, karena kondisi sistem PSB 100 persen murni nilai ujian nasional (UN) menjadi bebannya.

“Coba Bapak pikir, selama belasan tahun kami mengajar, akan tetapi anak sendiri saja tidak bisa diperjuangkan. Padahal, kita telah menunjukkan dedikasi dan loyalitas. Paling tidak ada skala prioritas untuk anak-anak kami bisa masuk di sekolah tempat kami mengajar,” jelas seorang guru yang tidak ingin disebutkan namanya.

Menyikapi aspirasi tersebut, sidak yang langsung dipimpin Ketua Komisi B Roma Simare-mare didampingi Wakil Ketua Remon Simatupang, Sekretaris Khairuddin Salim, dan anggota M Yusuf SAg, serta Sri Jati Pohan, meresponsnya. Untuk penerimaan PSB tahun berikutnya, anak guru diharapkan mendapat prioritas.

“Tahun depan kita akan pertimbangkan keluhan guru, paling tidak kita akan mewacanakan kalau anak kandung guru nilainya akan ditambahkan satu,” ujar Roma Simare-mare.

Menurut Roma, akibat tidak diterimanya anak guru menjadi siswa di sekolah tempatnya mengajar sangat berpengaruh ke psikologis, di mana bila diterima mereka akan lebih bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah tempat mereka mengajar. (monang)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS