Ditemukan, Situs Jejak Kaki Manusia Raksasa
Laporan: Redaksi
BANJAR, (Tubas) – Dinas Perhubungan Pariwisata dan Budaya Kota Banjar sudah melayangkan surat ke Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Serang. Surat tersebut bertujuan agar pihak BP3 meneliti keberadaan situs batu yang ditemukan di Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari Kota Banjar.
Seperti diketahui, pada batu tersebut terdapat jejak telapak kaki manusia yang berukuran cukup besar. Tidak hanya itu, pada bagian batu itu pula terdapat motif berbentuk Kujang senjata khas “Tatar Sunda”. “Sudah dari awal pekan kami layangkan surat tersebut. Di samping untuk dilakukan penelitian, juga kami menginformasikan temuan tersebut ke BP3 untuk diketahui,” kata Kabid Pariwisata dan Budaya, Dishubparkominfo Kota Banjar, S. Eman Suratman.
Disinggung tapak kaki manusia raksasa itu kemungkinan direkayasa, Eman mengatakan secara sepintas hal itu kecil kemungkinannya. Pasalnya, batuan lempeng tersebut tergolong batuan yang cukup keras dan terbentuk sejak beberapa puluh tahun silam. Kendati demikian, pihaknya tidak berani memastikan batu tersebut ada sangkut pautnya dengan sejarah peradaban manusia.
Sebelumnya warga Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari Kota Banjar mendadak heboh. Pasalnya, di lingkungan mereka ditemukan sebongkah batu berbentuk lempeng dengan berat sekitar 300 kg terdapat jejak telapak kaki dan relief menyerupai senjata ciri khas Jawa Barat, yakni Kujang.
Pada awalnya, batu tersebut dibiarkan begitu saja. Malah banyak di antara warga yang tidak mengetahui keberadaan jejak telapak kaki raksasa tersebut. “Tadinya batu ini dipakai untuk alas membilas pakaian di rumah saya. Saya juga tidak menyadari ada tapak jejak kaki yang ukurannya sangat besar,” kata Sukimin (60) warga RT 05/03, Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar sang pemilik batu tersebut.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Eman Sudirman membenarkan hal itu. Beberapa waktu lalu ada warga dari luar daerah yang mengirim barang material melihat batu tersebut. Orang tersebut mengaku aneh melihat adanya tanda-tanda pada batu tersebut. “Selang beberapa hari, datang salah seorang petugas di Cagar Alam Karangkamulyan Ciamis datang untuk melihat. Tidak lama, ada juga pegawai Pemkot Banjar dari Dinas Pariwisata melihat juga,” jelasnya.
Di lokasi yang sama, Camat Langensari, Wawan Gunawan didampingi Kepala Desa Kujangsari, Tri Pamuji Rudianto mengharapkan batu tersebut segera diamankan. Pasalnya, saat ini batu hanya tergeletak begitu saja di kebun tidak jauh dari pekarangan rumah Sukimin. “Mau ada kaitan dengan sejarah atau tidak, kami meminta batu tersebut diamankan terlebih dulu,” katanya. (mamay)