Kemenperin Tingkatkan Kesiapan Industri Mamin Bertransformasi Menuju Industri 4.0
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Sektor industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor prioritas dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. Industri mamin terpilih sebagai prioritas karena perannya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan potensial untuk diakselerasi lebih jauh lagi melalui penerapan industri 4.0.
Langkah pertama dalam transformasi menuju Industri 4.0 adalah pemetaan tingkat kesiapan industri di Indonesia. Melalui Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) yang telah diterapkan sejak 2018. Melalui INDI 4.0, bisa diketahui tingkat kesiapan industri untuk bertransformasi digital ke arah industri 4.0.
Sejak INDI 4.0 diluncurkan, sebanyak 115 perusahaan perusahaan/pabrik di sektor industri makanan dan minuman telah melakukan Self-Assessment INDI 4.0.
“Dari hasil self-assessment tersebut, skor rata-rata sektor industri makanan dan minuman adalah 2,26 atau menunjukkan tingkat kesiapan dari sedang hingga matang,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika dalam sambutannya pada kegiatan Self Assesment INDI 4.0 dan Launching Program Transformasi Industri 4.0 Sektor Industri Makanan dan Minuman Tahun 2024, di Jakarta (28/02).
Dalam INDI 4.0, terdapat lima pilar yang diukur, yaitu manajemen dan organisasi, orang dan budaya, produk dan layanan, teknologi, dan operasi pabrik. Skor rata-rata INDI industri mamin menunjukkan di atas nilai rata-rata kumulatif. Namun, nilai pilar teknologi masih di bawah rata-rata.
“Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi Direktorat Jenderal Industri Agro untuk melakukan program restrukturisasi mesin/peralatan guna meningkatkan kesiapan teknologi dan mendukung transformasi Industri 4.0 di sektor industri mamin,” ucap Putu.
Ia menambahkan, perusahaan industri dapat menggunakan INDI 4.0 sebagai panduan untuk menentukan posisi perusahaan dalam Industri 4.0, merancang strategi masa depan, menghadapi tantangan transformasi, mengevaluasi efektivitas operasional, serta benchmarking dengan perusahaan sejenis. Selain itu, asesmen juga dapat meningkatkan pemahaman dan penerimaan industri terhadap konsep Industri 4.0, serta menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung program Making Indonesia 4.0
“Di sisi lain, pemerintah dapat memanfaatkan INDI 4.0 untuk mengetahui komitmen perusahaan dalam mengimplementasikan industri 4.0, menentukan kebijakan Industri 4.0 yang tepat sasaran, dan menentukan insentif bagi industri,” lanjutnya.
Direktorat Jenderal Industri Agro telah mencapai beberapa milestone dalam implementasi Industri 4.0 di sektor industri mamin, termasuk penetapan enam perusahaan industri sebagai National Lighthouse Implementasi Industri 4.0, pemberian INDI 4.0 Awards kepada 20 perusahaan, Special INDI 4.0 Awards kepada empat Digital Transformation Manager, serta bimbingan teknis kepada 1.402 orang SDM industri dan SDM koperasi susu mitra Industri Pengolahan Susu.
“Pada tahun 2023, Indonesia menjadi Official Partner Country Hannover Messe di Jerman, acara internasional terkemuka dalam teknologi dan solusi industri. (sabar)