Kemenperin Tekan Laju Impor Produk Fesyen

Loading

ifw_1

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kementerian Perindustrian terus berupaya menekan laju impor produk fesyen di pasar dalam negeri. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah strategis guna peningkatan daya saing produk fesyen nasional.

“Pemerintah berkomitmen mengamankan industri fesyen nasional, di antaranya melalui pembatasan pelabuhan impor, safeguard bagi industri fesyen serta pemberlakuan SNI,” ujar Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih pada acara Soft Opening Indonesia Fashion Week (IFW) 2017 di Jakarta, Kamis (10/11).

Di samping itu, Gati mengimbau kepada para desainer dan pelaku industri fesyen nasional agar makin meningkatkan penggunaan bahan baku dan aksesoris produk dalam negeri.

“Akan dibuat material center yang bekerjasama dengan asosiasi sehingga IKM mendapatkan bahan baku dan bahan penolong dengan harga lebih murah,” tuturnya.

Dalam pengembangan daya saing industri fesyen nasional, Kemenperin juga menjalankan berbagai kegiatan seperti bimbingan teknis, pendampingan tenaga ahli, restrukturisasi mesin dan peralatan, penumbuhan wirausaha baru serta fasilitasi promosi melalui berbagai pameran dalam dan luar negeri.

“Terkait upaya perluasan pasar, kami akan memfasilitasi melalui e-smart IKM dengan memanfaatkan marketplace yang ada sehingga pasar online dalam negeri tidak dibanjiri oleh produk impor,” papar Gati.

Penyelenggaraan IFW diharapkan menjadi sarana untuk menampilkan produk-produk unggulan fesyen dalam negeri. Bahkan, kegiatan ini juga menjadi stimulus bagi pelaku IKM untuk meningkatkan kreativitas agar mampu bersaing dan mengembangkan usahanya.

“Apalagi IFW sebagai acara rutin tahunan ini selalu dinantikan oleh para konsumennya,” kata Gati.

Kemenperin mencatat, industri fesyen merupakan salah satu dari 16 kelompok industri kreatif yang berperan penting dalam perekonomian nasional. “Industri fesyen berkontribusi besar terhadap devisa negara, PDB nasional dan penyediaan lapangan kerja,” ungkap Gati.

Berdasarkan data BPS, nilai ekspor produk fesyen pada tahun  2015 mencapai USD 12,11 miliar atau naik 2,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pasar utama ekspor produk fesyen, antara lain Amerika Serikat, Eropa dan Jepang. Sedangkan, jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 1,1 juta orang. (ril/sabar)

TAGS