Kemenperin Fasilitasi Integrasi Rantai Pasok Industri Pelumas

Loading

20151105_114852

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Dalam upaya pengembangan industri pelumas di Indonesia, Kementerian Perindustrian akan memfasilitasi integrasi rantai pasok antara sektor hulu (upstream) dan hilir (downstream) atau antara bahan baku berupa lube base oil dengan produk pelumas di dalam negeri.

”Upaya tersebut juga dalam rangka mengantisipasi peningkatan kebutuhan akan produk-produk pelumas di masa yang akan datang,” kata Menteri Perindustrian dalam sambutannya yang dibacakan Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Harjanto pada acara Peresmian Pabrik Pelumas Shell di Kawasan Industri dan Pergudangan Marunda Center, Bekasi, Kamis (5/11).

Pada kesempatan tersebut, Dirjen IKTA memberikan apresiasi kepada PT. Shell Indonesia yang telah mewujudkan investasi pabrik pelumas berskala internasional di Indonesia. Pabrik pelumas Shell yang pertama di Indonesia dan juga merupakan pabrik pelumas Shell ke-6 di kawasan ASEAN ini memiliki kapasitas produksi sebesar 120.000 ton per tahun dengan nilai investasi sebesar USD 131,42 juta.

“Pabrik Shell ini menjadi pabrik pelumas terbesar yang dioperasikan oleh perusahaan minyak internasional di Indonesia,” tuturnya.

Harjanto mengharapkan, pabrik pelumas Shell ini dapat meningkatkan kinerja industri pelumas nasional sehingga akan memperdalam struktur industri dalam negeri, menyerap tenaga kerja, menambah devisa melalui ekspor produk pelumas, serta mengurangi produk pelumas impor yang beredar di dalam negeri.

Saat ini, terdapat lebih dari 20 pabrik pelumas atau Lube Oil Blending Plant (LOBP) di Indonesia dengan kapasitas keseluruhan mencapai 1,8 juta KL per tahun dan omzet mencapai Rp 7 triliun. Sementara itu, potensi pasar di dalam negeri hanya sebesar 850 ribu KL per tahun sehingga ada kapasitas produksi yang tidak terutilisasi mencapai 47%. (sabar)

CATEGORIES
TAGS