Kata Jokowi, Indonesia Punya Potensi Besar di Bidang Industri Kreatif

Loading

KEYP

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Dalam kunjungan kerjanya di Korea Selatan, Presiden Joko Widodo mengunjungi area “Digital Media City” (DMC), di Seoul.

DMC adalah sebuah kompleks media dan hiburan berteknologi tinggi yang terletak di daerah Sangam-dong. Di lokasi yang memiliki luas lahan 559.925 meter persegi ini terdapat 350 kantor yang bergerak di bidang media entertaintment, IT, serta konten digital, dengan jumlah pekerja mencapai 25 ribu orang.

Selain terhubung dengan New Millennium Town dan berada satu lokasi dengan Stadion Piala Dunia, DMC juga dilengkapi fasilitas internet gratis dan sarana infrastruktur IT untuk mendorong terbentuknya kota digital yang inovatif.

Di DMC, Jokowi mengunjungi “Munhwa Broadcasting Corporation” (MBC) yang merupakan perusahaan media dan penyiaran publik terkemuka dan terbesar di Korea Selatan. MBC biasa menjadi salah satu tolok ukur pengelolaan media televisi di Korea Selatan. Di Indonesia sendiri, MBC bermitra dengan Indosiar, SCTV, RTV, dan Global TV.

Selain mengunjungi MBC, Presiden juga singgah di “CJ Creative Center for Convergence Culture” atau lebih dikenal dengan CJ Creative Center. CJ Creative Center didirikan atas kerja sama CJ Group dengan Ministry of Science, ICT and Future Planning. Ini merupakan inkubator yang mendorong kerja sama pemerintah dan swasta untuk mendukung UKM dan wirausahawan masuk ke perekonomian global.

Presiden mengatakan tujuannya mengunjungi DMC agar dapat merealisasikan kerja sama dengan pemerintah Korea di bidang budaya secepat-cepatnya.

“Semakin melihat, saya semakin tahu bahwa kita (Indonesia) mempunyai potensi yang besar di bidang ini (industri kreatif),” ujar Jokwoi menjawab pertanyaan wartawan usai kunjungan ke DMC.

Ketika ditanya prediksinya soal kapan industri kreatif Indonesia dapat berpengaruh terhadap GDP, Jokowi menegaskan bahwa langkah awal yang harus dilakukan adalah memulai sebelum berbicara lebih banyak.

“Yang paling penting dimulai dulu. Kita sudah lama tidak memberikan prioritas kepada kepada pengembangan industri kreatif kita,” jelasnya

Lebih jauh, Presiden mencontohkan keunggulan yang dimiliki Indonesia yang kurang terpublikasi luas. Sebutnya, Indonesia memiliki sekitar 148 keraton dan sejarah kerajaan-kerajaan lainnya yang tradisi ataupun cerita-cerita kepahlawanannya dapat dikembangkan dalam bentuk konten lokal.

Akhir dari perwujudan pengembangan tersebut diharapkan berupa pembangunan karakter manusia. (red)

TAGS