Januari 2015 deflasi 0,24%

Loading

Deflasi

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Bank Indonesia mendapati Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari 2015 mencatat deflasi sebesar 0,24% (mtm), yang bersumber dari deflasi kelompok harga yang ditentukan pemerintah (administered prices) dan meredanya tekanan inflasi harga makanan bergejolak (volatile food).

Secara tahunan inflasi tercatat sebesar 6,96% (yoy). Realisasi IHK tersebut relatif sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) mingguan.

Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs mengatakan, deflasi pada kelompok administered prices disebabkan kebijakan Pemerintah menurunkan harga bensin dan solar, pertamax, dan tarif angkutan dalam kota. Kelompok administered prices tersebut mencatat deflasi yang cukup besar dalam bulan Januari yaitu sebesar 3,51% (mtm). “Secara tahunan, inflasi administered prices tercatat sebesar 12,31% (yoy),” kata Peter, Selasa (3/2/15).

Sejalan dengan deflasi kelompok administered prices tersebut, tekanan inflasi kelompok volatile food juga mengalami penurunan menjadi 0,55% (mtm) atau 8,35% (yoy) dari 3,53% (mtm) atau 10,88% (yoy) pada bulan sebelumnya. Penurunan tersebut bersumber dari deflasi aneka cabai. Sementara itu, realisasi inflasi inti masih terkendali di level 0,61% (mtm) atau 4,99% (yoy). Tekanan inflasi inti lebih disebabkan oleh kenaikan harga emas dan kenaikan TTL industri.

“Ke depan, Bank Indonesia terus mencermati risiko inflasi terutama di kelompok pangan, berupa gangguan pasokan, antara lain, terkait dengan faktor cuaca. Untuk itu, Bank Indonesia bersama dengan Pemerintah Pusat dan Daerah akan meningkatkan koordinasi untuk menjaga inflasi tetap berada pada sasarannya sebesar 4,0 ± 1% di 2015,” tutur Peter. (angga)

CATEGORIES
TAGS