Industri TPT Masih Tergantung BahanBaku Impor

Loading

120912-nasional5

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kesulitan pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional meningkatkan kapasitas produksi dikarenakan ketergantungan pada bahan baku impor. Padahal meningkatkan kapasitas produksi teramat penting agar produk-produk TPT Indonesia dapat terlihat di pasdar internasional.
Hal itu dikatakan Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka, Kementerian Perindustrian, Muhdori kepada pers di Jakarta kemarin.

Membanjiri pasar internasional dengan produk-produk TPT nasional dikatakan sangat penting karena jika hanya sedikit yang dipajang di pasar internasional, produk TPT kita tidak akan dapat terlihat oleh para calon pembeli. ‘’Kartane aitu membanjiri pasar dunia saya anggap sangat penting,’’ tegasnya.

Ditambahkan oleh Muhdori bahwa hingga kini pangsa pasar dunia akan produk TPT masih sangat rendah yakni di bawah 2 persen. Diharapkan dalam waktu tidak lama lagi persentase tersebut dapat ditingkatkan menjadi sekitar 2,6 persen.

Tahun 2015 nilai impor TPT nasional masih sekitar 13,38 miliar dolar AS dan ditargetkan pada tahun 2016 naik menjadi sekitar 14,05 dolar AS dan pada akhir cabinet sekarang naik lagi menjadi 16,5 miliar dolar AS.

Menjawab pertanyaan sekitar persaingan pasar dunia, Muhdori menyebut bahwa industri di sektor TPT selalu melakukan inovasi, efisiensi. Bahkan pemerintah tambahnya memberi fasilitas kepada sector yang satu ini untuk tujuan meningkatkan daya saing. Misalnya kemudahan tax holydai dan beberapa materian impor bea masuknya ditanggung pemerintah. ‘’Semuanya stimulant,’’ tambahnya. (sabar)

CATEGORIES
TAGS