Indonesia Masih Impor 90 % Bahan Baku Obat

Loading

obat_theyeastinfectionnomor

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengakui industri farmasi Indonesia masih ketergantungan bahan baku obat 90% impor. Bahkan, nilai impor pada 2014 lebih besar dari nilai ekspor 6,68% atau total sebesar USD 900 juta.

“Tahun 2013 nilai ekspor USD532 juta tumbuh 16,98% dari 2012. Meskipun demikian farmasi masih dikuasai produk impor, nilai impor lebih besar dari nilai ekspor. Ini tantangan bagi kita semua terhadap bahan baku masih impor,” ujar Menperin Saleh Husin saat meresmikan perluasan pabrik Bayer di Cimanggis, Depok, Rabu (27/5/15).

Triwulan I, kata Saleh, industri farmasi tumbuh 9,1%. Hal itu ditopang dengan kebutuhan dalam negeri yang cukup banyak, serta berbagai inovasi dilakukan sehingga buying makin tinggi. “Bahan baku kita kebanyakan impor. Oleh sebab itu kami berkoordinasi dengan kementerian lain agar bahan baku impor dikurangi secara perlahan, dan riset terus dilakukan,” jelasnya.

Saleh menambahkan, era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) memudahkan akses dan memunculkan tantangan baru dengan meningkatnya arus barang jasa. Industri farmasi bisa menjadi industri andalan dan berperan menjadi industri utama perekonomian di masa mendatang.

Menurut Saleh, saat ini pemerintah berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif baik sektor hulu dan sektor hilir agar tetap bergairah. Sehingga industri dalam negeri tetap miliki daya saing dan industri farmasi menjadi tuan rumah.

“Liberalisasi meningkat dari tahun ke tahun, menjelang pasar bebas ASEAN dengan peluang industri dalam negeri kembangkan pasar ekspor. Dorong transfer teknologi dan inovasi produk,” tegasnya. (marto tobing)

CATEGORIES
TAGS