Indonesia Masih di Dadaku

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

ilustrasi

ilustrasi

SANGAT terharu melihat kemenangan pasangan ganda badminton Indonesia, mengalahkan pasangan ganda Korsel pada final Djarum Indonesia Open, Minggu 16 Juni 2013. Demi Indonesia, mereka berjuang dengan keras untuk memenangi pertandingan tersebut dengan dukungan penuh dari para penonton yang sangat mencintai negaranya, yaitu Indonesia.

Semangat dan optimisme menyatu begitu kuat, bahwa patriotisme dan nasionalisme masih ada di dada kita sebagai orang Indonesia. Generasi muda yang punya talenta di berbagai bidang, apakah olahraga, dunia musik dan hiburan atau bidang kewirausahaan, semangat juangnya amat tinggi untuk berprestasi di negerinya sendiri dan menjadi yang terbaik dan berjaya di kelas dunia.

Kita patut menaruh harapan besar kepada mereka untuk terus berkarya di bidang masing-masing secara profesional agar Indonesia, sebagai sebuah negara bangsa, dapat tetap berdaulat dan berdiri sejajar dengan bangsa lain di dunia di bidang apa pun. Ketika pasangan ganda kita tadi berhasil menang, mata saya cukup berkaca-kaca seraya bersyukur kepada Tuhan bahwa di negeri ini masih banyak hal dan bidang jika ditekuni dengan penuh dedikatif, prestasi besar akan banyak kita hasilkan.

Suasana tadi adalah jujur menjadi penyemangat kita untuk terus berkarya dan berprestasi demi nama besar Indonesia di mata kita sendiri sebagai bangsa dan di mata dunia. Di tingkat akar rumput banyak sekali bakat yang masih terpendam dan belum kita gali dengan seksama dan sistemik. Pemerintah dan masyarakat harus bisa menemu-kenali bakat mereka. Setelah kita temukan, mereka kita didik dan dilatih dengan sistem yang baik dan benar.

Kita lakukan inkubasi untuk jangka waktu tertentu dan diberikan fasilitas sesuai yang mereka butuhkan.Contoh terbaik sudah banyak kita lihat. Acara yang digelar oleh Kick Andy adalah satu hal yang patut diberikan apresiasi karena pada acara itu, kita disuguhkan banyak hal yang selama ini tidak pernah kita ketahui bahwa di kalangan masyarakat banyak bakat dan kreativitas mereka berhasil mengangkat martabatnya sebagai manusia biasa sampai menjadi berprestasi berkat karya yang dihasilkan.

Mereka melakukan semua itu pasti ada motivasi untuk menjadi manusia Indonesia terbaik yang dengan karya dan prestasinya dapat memberikan manfaat bagi yang lain. Di dadanya masih terpatri kuat untuk meng-Indonesia-kan Indonesia pada dirinya, di lingkungan keluarganya dan di lingkungan masyarakat luas. Politik anggaran, baik melalui mekanisme APBN/APBD, harus didayagunakan untuk mendukung progam meng-Indonesia-kan Indonesia. Karena itu, pemerintah bersama DPR harus menciptakan iklim yang kondusif untuk meng-Indonesia-kan Indonesia, bukan malah membuat gaduh karena persoalan politik praktis yang berebut pengaruh dan kepentingan sempit.

Perburuan Harta

Apakah di dada para elite politik dan elite penguasa di negeri ini masih bersemi kuat nilai ke-Indonesia-annya? Hanya rumput bergoyang yang bisa menjawabnya. Kalau melihat pengalaman selama ini, sebagian elite politik di negeri ini masih perlu diasah dan diasuh wawasan kebangsaannya. Rakyatnya jauh lebih merasa memilki Indonesia, tapi sebagian elite politiknya lebih asyik melakukan perburuan harta, takhta dan “wanita”. Indonesia barangkali urusan kesekian. Ke depan suasana kebatinan kita sebagai Indonesia harus ditata kembali dan disemangati kembali agar rasa kebangsaannya tidak memudar. Permudah segala urusan masyarakat yang ingin membangun masa depan Indonesia yang lebih menjanjikan bagi kehidupan kita semua. Hargai semua karya terbaik yang dihasilkan oleh mereka yang bertalenta tinggi dan dapat menorehkan prestasi terbaik di dalam negeri maupun di fora internasional.

Kita harus bisa mendahulukan kepentingan nasional dengan cara menyelaraskan dan menyerasikan kembali untaian komponen dan subkomponen bangsa yang nyaris tercabik-cabik, karena kultur politik sektarian yang sangat fragmentatif tanpa tujuan nasional yang jelas dan mencerahkan. Politik praktis hanya menghasilkan benturan sosial yang justru mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Mudah-mudahan mereka hanya mabuk ringan terhadap kekuasaan yang nyaris tidak membuahkan karya apa-apa di negeri ini, kecuali hanya berebut harta, takhta dan”wanita” dengan cara yang tidak terpuji. Semoga Indonesia tetap di dada kita semua, dan tidak ada sedikit pun yang berniat untuk menggadaikan Indonesia kepada siapa pun di dunia. ***

CATEGORIES
TAGS