Imbas Depresi Nilai Tukar Rupiah Pebisnis Mobil Seken “Berkibar” Keuntungan

Loading

sirion
JAKARTA, (tubasmedia.com)- Ditengah keterpurukan nilai tukar rupiah atas nilai dollar Amerika Serikat (AS) pebisnis yang bermain di segmen mobil seken (bekas) justru mulai menikmati adanya pertumbuhan sekaligus “berkibar” raih keuntungan atas daya jual dalam periode sebulan terakhir.

Sebaliknya, pada triwulan pertama 2015 saat ini justru menjadi periode paling suram bagi para pebisnis otomotif non seken seiring penjualan mobil nasional mengalami penurunan drastis dibandingkan tahun lalu.

Bursa Mobil WTC Mangga Dua, membenarkan, penjualan sebulan terakhir justru sedang kencang-kencangnya. Imbas depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang dirasakan para pebisnis mobil baru, justru membawa berkah bagi pebisnis mobil seken. Karena banyak calon konsumen yang awalnya berencana membeli mobil baru, justru melirik mobil seken yang harganya lebih stabil.

“Kalau mobil baru otomatis mengikuti fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sebaliknya, mobil seken cenderung stabil. Bahkan, harganya terus turun mengikuti tahun,” kata Senior Manager WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih, menanggapi pers di sela acara “BCA Finance Auto Vaganza”, di Jakarta baru-baru ini.

Menurutnya, banyaknya lembaga pembiayaan atau leasing yang kini mulai melirik sektor pembiayaan mobil seken juga menjadi faktor penunjang pertumbuhan bisnis mobil seken. “Salah satunya seperti yang ditawarkan BCA Finance. Saat ini konsumen mobil seken juga bisa menikmati fasilitas kredit yang sama, seperti yang selama ini didapatkan konsumen mobil baru,” jelasnya.

Berdasarkan data Bursa Mobil WTC Mangga Dua, hingga 31 Maret 2015, total penjualan mobil seken di lokasinya telah mencapai 7.500 unit. Jumlah tersebut naik dibandingan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 7.000 unit. Angka penjualan mobil seken pada triwulan II/2015 diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan signifikan, terlebih menjelang Idul Fitri. Permintaan mobil seken pada periode tersebut selalu naik setiap tahunnya.

“Para pedagang di daerah biasanya sudah mulai menyetok mobil untuk kebutuhan jelang Lebaran dari sekarang. Saya prediksi bakal ada kenaikan permintaan sekitar 30-40 persen dibandingan waktu normal,” ujarnya.

Deputi Direktur BCA Finance, KA Wibowo menjelaskan, prospek penjualan mobil seken di pasar domestik memang terus meningkat dari tahun ke tahun. Ini yang membuat sejumlah perusahaan leasing, yang awalnya hanya berani membiayai kredit mobil baru, saat ini mulai melirik pasar mobil seken. “BCA Finance kontribusi pembiayaan mobil baru dan seken hampir berimbang. Ini menandakan bisnis pembiayaan mobil seken semakin diminati,” ujarnya.

Sumber tubasmedia.com, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyiarkan, total penjualan mobil nasional wholesale hanya mencapai 282.569 unit turun 14 persen dibandingkan realisasi 2014 sebanyak 328.500 unit. Penjualan ritel juga melorot 15 persen, tinggal 257.830 unit dari sebelumnya 303.776 unit. (marto tobing)

CATEGORIES
TAGS