IKM Punya PR yang Tidak Sederhana

Loading

Laporan: Sabar Hutasoit

Euis Saedah

ANYER, (Tubas) – Industri Kecil dan Menengah (IKM) punya pekerjaan rumah (PR) yang tidak sederhana. Secara umum semua IKM punya masalah menyangkut pasokan bahan baku. Ini yang paling mengganggu akhir-akhir ini, kata Dirjen IKM, Euis Saedah pada acara Family Gathering yang diselenggarakan Forum Wartawan Perindustrian (Forwind) di Anyer, Banten, Sabtu pekan silam.

Konon katanya, kendati data akuratnya masih diolah Badan Pusat Statistik (BPS), populasi IKM mencapai 3,8 juta. Sangat mustahil kalau kita menggapai semua yang 3,8 juta. Tapi kami akan coba mengambil champion. Kami mencoba mencari model-model untuk menentukan model mana saja yang layak dijadikan champion.

Menurut Euis, rata-rata dari satu IKM punya belasan IKM yang kecil yang mempekerjakan 4 sampai 5 pegawai. Menurut catatan kami, lanjut Euis ada sekitar 500 ribuan champion di sektor IKM yang mana 75 persen diantara IKM itu ada di Pulau Jawa.

‘’Kami sudah konsultasikan dengan kepala dinas di masing daerah untuk bisa menangkap champion-champion tersebut,’’ tambahnya.

Selama ini kata dirjen, karena keterbatasan dana, bantu IKM tidak menyentuh R&D dan langsung ke manufaktur. Perindustrian juga membantu promosi di dalam dan luar negeri. Kami punya rapor dimana Kredit Usaha Kecil (KUR) tidak sederhana dimana serapannya masih rendah yakni 2,5 persen ada peningkatan 0,7 persen.

Bank-bank pelaksana menurut Euis, enggan memberikan pinjaman kepada IKM yang secara individual mengajukan permohonan pinjaman. Namun Bank Mandiri dan BRI siap membantu dengan sistem off taker. ‘’Harus ada jaminan bahwa produksi akan berlanjut karena hasil produksi diserap offtaker,’’ jelasnya.***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS