Gaya Hidup Anggota DPR Hedonis

Loading

Laporan: Redaksi

Busyro Muqqodas

Busyro Muqqodas

JAKARTA, (Tubas) – Gaya hidup anggota DPR yang bermewah-mewah tidak hanya terlihat di gedung DPR, tetapi juga dirasakan rakyat di lingkungan masyarakat. Gaya hidup hedonis itu dinilai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqqodas tidak mencerminkan diri sebagai wakil rakyat.

Anggota Kimisi II DPR, Teguh Juwarno tidak menolak penilaian itu. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) hanya mengintakan rekan–rekannya sesama anggota DPR supaya tidak lupa diri sebagai pejabat publik yang digaji oleh rakyat. “Kita wajib memiliki sense of crisis,” pintanya.

Menurut Teguh meski ada anggota DPR yang memiliki kemampuan material lebih sejak sebelum menjadi anggota legislatif, tidak harus memerkan kemewahan di tengah–tengah kidupan rakyat yang diwakilnya. Sikap menahan diri dibutuhkan oleh anggota DPR sebagai pejabat publik.

Fatsun politik mengharuskan anggota DPR memiliki kepantasan sebagai warga masyarakat “Ini bagian dari konsekuensi logis ketika seseorang sudah menjadi pejabat publik, maka hak privacy-nya sepenuhnya diserahkan kepada publik” katanya.

Jadi, kata Teguh kerelaan teman-teman anggota DPR menanggalkan hak-hak individunya sebagai resiko pilihan menjadi pejabat publik. Sikap legowo itu harus menjadi kesadaran sejak melangkah kaki memasuki dunia politik.

“Pola hidup sederhana harus menjadi ukuran yang mencerminkan realitas masyarakat Indonesia yang sebagian besar penduduknya masih berada di bawah garis kemiskinan,” pinta mantawan wartawan itu.

Menurut pengamatan Teguh Juwarno dari 560 anggota DPR hanya sebagian kecil saja yang menggunakan mobil mewah. Pada umumnya anggota DPR masih menggunkan mobil yang harganya dibawah lima ratus juta rupiah. Bahkan, ada yang masih ada naik motor atau kereta api.

Hedonis sebagai gaya hidup yang mengejar kesenangan pribadi secara material ditegaskan Teguh bukan pilihan yang tepat sebagai anggota DPR. Banyak rakyat Indonesia yang masih susah untuk bisa makan sehari-hari. Jadi buat apa menyakiti hati rakyat dengan pamer kemewahan. “Jangan lupa, anggota DPR itu dibayar oleh rakyat,” kata Teguh Juwarno mengintakan. (rudi kosasih)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS