Foxconn Menunggu Terbentuk Pemerintahan Baru

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Menteri Perindustrian MS Hidayat menilai ketidakpastian ihwal langkah investasi Foxconn Technology Group di Indonesia masih cukup besar. “Saya bukannya menyangsikan, tapi Anda lihat setelah kemarin membuat manuver baru dengan pemerintah DKI Jakarta, follow-up-nya juga belum ada,” katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu, 9 April 2014.

Kendati demikian, Hidayat memperkirakan perusahaan yang aslinya bernama Hon Hai Precision Industry Co Ltd itu menunggu terbentuknya pemerintah baru untuk memulai investasinya di Jakarta. “Insya Allah, semoga (investasi) bisa dilakukan,” katanya.

Pada pertengahan Februari lalu, Foxconn menandatangani letter of intent di kantor Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, Direktur Foxconn Terry Gou menyebutkan nilai investasi perusahaannya di Jakarta akan mencapai US$ 1 miliar, atau sekitar Rp 12 triliun untuk jangka waktu tiga-lima tahun. Gou juga berpromosi, investasi ini bisa menyerap tenaga kerja muda di Jakarta ataupun daerah lain.

Sebelum letter of intent ditandatangani, Foxcon sibuk tawar-menawar dengan pemerintah Indonesia. Selama dua tahun, perusahaanasal Taiwan ini mengajukan beberapa permintaan. “Yang jelas, permintaan mereka bermacam-macam. Kami hanya bisa mengabulkannya sepanjang ada dalam peraturan,” kata Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, akhir Maret lalu.

Hidayat tidak mempersoalkan lamanya langkah Foxconn menindaklanjuti rencana investasinya. “Selain Foxconn, ada yang sudah comitted,” katanya. Dia menuturkan ada produsen telepon seluler lain yang juga akan menanamkan investasi di Indonesia pada tahun ini. Dia menolak menyebutkan identitas perusahaan tersebut karena terikat perjanjian. “Identitasnya tidak akan dipublikasikan dulu. Mereka sedang mempersiapkan diri untuk waktu launching-nya nanti,” kata Hidayat.

Menurut Hidayat, model investasi perusahaan ini berbeda dengan Foxconn. Meski profil perusahaan ini tidak sebesar Foxconn, Hidayat mengatakan mereka akan menyediakan lahan sendiri untuk lokasi pabrik. “Berbeda dengan Foxconn yang meminta pemerintah menyediakan lahan,” ujarnya.

Selain itu, kata Hidayat, perusahaan tersebut akan menggandeng investor lokal untuk menjalankan bisnisnya. Perusahaan ini pun serius untuk membangun pabrik berskala besar di Indonesia. “Sudah ada progresnya,” katanya. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS